Berikut ini beberapa kelompok teater modern yang kehadirannya memberikan sumbangan besar bagi perkembangan teater Nusantara.
1. Bengkel Teater Rendra
Bengkel Teater Rendra didirikan W.S. Rendra di Kampung Ketanggunan, Yogyakarta (1961) dan di Depok (1986). Pertunjukan-pertunjukan yang mereka tampilkan selalu mendapatkan sambutan hangat dan seolah menjadi barometer peta pertunjukan teater di tanah air. Rendra sebagai seorang sastrawan, aktor, sutradara, dan penulis naskah yang baik mampu menciptakan pertunjukan yang menarik dan bermutu. Karya-karya yang pernah dipentaskan antara lain: Orang-orang di Tikungan Jalan (1954), Bip Bop Rambaterata (Teater Mini Kata), Selamatan Anak Cucu Sulaiman, Mastodon dan Burung Kondor (1972), Kasidah Barzanji, Panembahan Reso (1986), dan Kisah Perjuangan Suku Naga
2. Teater Populer
Teater Populer dipimpin Teguh Karya dan pada perkembangannya grup teater ini beralih ke industri perfilman Indonesia. Para pemainnya misalnya: Slamet Rahardjo, El Malik, Christine Hakim, dan Nano Riantiarno. Setelah Teguh Karya meninggal para pemainnya lebih berorientasi ke dunia film.
3. Teater Kecil
Teater Kecil dipimpin oleh Arifin C. Noer. Arifin adalah penulis naskah yang produktif. Naskahnya dipandang memiliki warna Indonesia. Penulis dari Cirebon ini sering memasukkan unsur kesenian daerahnya ke dalam naskah teater yang ditulis atau dipentaskannya. Karya-karyanya misalnya: Kapai-Kapai, Tengul, Madekur dan Tarkeni, Umang-Umang, Sandek Pemuda Pekerja, dan Sumur Tanpa Dasar.
4. Teater Koma
Teater Koma dipimpin oleh Nano Riantiarno dan merupakan kelompok teater paling produktif di Indonesia beberapa tahun terakhir ini. Lebih dari seratus produksi panggung dan televisi yang pernah dipentaskan oleh Teater Koma. Nano Riantiarno adalah penulis naskah yang kuat serta sutradara yang potensial. Karya-karyanya antara lain: Rumah Kertas, Maaf. Maaf. Maaf, Opera Kecoa, Opera Julini, Konglomerat Burisrawa, Semar Gugat, Suksesi, Opera Ikan Asin, dan Kenapa Leonardo?.
5. Teater Mandiri
Teater Mandiri dipimpin oleh Putu Wijaya, seorang sastrawan dan dramawan kelahiran Bali. Putu mantan anggota Bengkel Teater Rendra dan termasuk penulis naskah ulung. Naskah-naskahnya mendapat warna kuat dari naskah Menunggu Godot karya Samuel Beckett yang pernah dipentaskannya bersama Rendra di Bengkel Teater. Naskah ini mengisahkan tentang penantian Vladimir dan Estragon terhadap datangnya Godot yang hingga pertunjukan selesai tidak kunjung datang.
6. Bengkel Muda Surabaya
Lahir di kota Surabaya dan pada awal kemunculannya mengacu teater epik (Brecht) dengan idiom teater rakyat (kentrung dan ludruk). Tokoh yang tergabung dalam kelompok ini antara lain Akhudiat dan Basuki Rahmat.
7. Kelompok Teater yang Lain
Di samping kelompok-kelompok teater yang sudah disebutkan di depan, banyak pula dramawan yang menyemarakkan perkembangan teater di Indonesia. Misalnya: D. Djajakusuma, Wahyu Sihombing, Pramana Padmodarmaya (Teater Lembaga), Ikranegara (Teater Saja), Danarto (Teater Tanpa Penonton), Adi Kurdi (Teater Hitam Putih), Budi S. Otong (Teater SAE), Rudolf Puspa dan Derry Sirna (Teater Keliling), Ags. Arya Dwipayana (Teater Tetas), serta Dindon (Teater Kubur).
Senin, 11 April 2016
Teater Transisi adalah?
Teater Transisi
Teater transisi merupakan jenis teater peralihan dari bentuk tradisional ke bentuk modern. Kelompok teater yang masih tergolong kelompok teater tradisional mulai memasukkan unsur-unsur teknik teater Barat ke dalam pertunjukannya, dinamakan teater bangsawan. Teater transisi ditandai dengan adanya cerita yang sudah mulai ditulis, meskipun masih dalam wujud cerita ringkas. Penyajian cerita menggunakan panggung dan dekorasi yang telah diatur, serta mulai memperhitungkan teknik yang mendukung pertunjukan. Selain pengaruh dari teater bangsawan, teater tradisional berkenalan juga dengan teater Barat yang dipentaskan oleh orang-orang Belanda di Indonesia sekitar tahun 1805
Rombongan pertama teater transisi misalnya Komedie Stamboel di Surabaya pada tahun 1891, yang pementasannya secara teknik telah banyak mengikuti budaya dan teater Barat (Eropa) dengan mempertunjukkan naskah. Pendiri kelompok ini adalah August Mahieu, seorang Indo-Perancis kelahiran Surabaya (1860-1906). Sedang penyedia modal untuk Komedi Stamboel ialah seorang Cina-peranakan bernama Yap Goan Tay dan Cassim, pembantunya
Setelah Komedie Stamboel muncul kelompok sandiwara seperti Sandiwara Dardanella (The Malay Opera Dardanella) yang didirikan Willy Klimanoff alias A. Pedro pada tanggal 21 Juni 1926. Kemudian lahirlah kelompok sandiwara lain, seperti Opera Stambul, Komidi Bangsawan, Indra Bangsawan, Sandiwara Orion, Opera Abdoel Moeloek, Sandiwara Tjahaja Timoer, dan sebagainya. Pada masa teater transisi belum muncul istilah "teater" namun dikenal istilah "sandiwara". Karenanya rombongan teater pada masa itu menggunakan nama sandiwara, sedangkan cerita yang disajikan dinamakan drama. Sampai pada Zaman Jepang dan permulaan Zaman Kemerdekaan, istilah sandiwara masih sangat populer. Istilah teater bagi masyarakat Indonesia baru dikenal setelah Zaman Kemerdekaan.
Setelah kemunculan teater transisi, banyak pengetahuan untuk mengadopsi seni teater Barat dan memadukannya dengan teater tradisional. Seiring dengan perkembangan teater, pada tahun 1930-an''sebagai ungkapan ketertekanan kaum intelektual di masa itu karena penindasan pemerintahan Belanda, muncul sastra drama yang pertama kali menggunakan bahasa Indonesia dan disusun dengan model dialog berbentuk sajak yakni Bebasari (artinya kebebasan yang sesungguhnya atau inti kebebasan) karya Rustam Efendi (1926). Naskah Bebasari merupakan sastra drama yang menjadi pelopor semangat kebangsaan saat itu.
Menjelang akhir pendudukan Jepang muncul rombongan sandiwara Penggemar Maya (1944) pimpinan Usmar Ismail dan D. Djajakusumadengan dukungan Suryo Sumanto, Rosihan Anwar, dan Abu Hanifah beranggota cendekiawan muda, nasionalis, dan para profesional. Kelompok ini berprinsip menegakkan nasionalisme, humanisme, dan agama. Kelak, Penggemar Maya menjadi pemicu berdirinya Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) di Jakarta yang kelak mencetak tokohtokoh terkemuka teater Indoneia.
Teater transisi merupakan jenis teater peralihan dari bentuk tradisional ke bentuk modern. Kelompok teater yang masih tergolong kelompok teater tradisional mulai memasukkan unsur-unsur teknik teater Barat ke dalam pertunjukannya, dinamakan teater bangsawan. Teater transisi ditandai dengan adanya cerita yang sudah mulai ditulis, meskipun masih dalam wujud cerita ringkas. Penyajian cerita menggunakan panggung dan dekorasi yang telah diatur, serta mulai memperhitungkan teknik yang mendukung pertunjukan. Selain pengaruh dari teater bangsawan, teater tradisional berkenalan juga dengan teater Barat yang dipentaskan oleh orang-orang Belanda di Indonesia sekitar tahun 1805
Rombongan pertama teater transisi misalnya Komedie Stamboel di Surabaya pada tahun 1891, yang pementasannya secara teknik telah banyak mengikuti budaya dan teater Barat (Eropa) dengan mempertunjukkan naskah. Pendiri kelompok ini adalah August Mahieu, seorang Indo-Perancis kelahiran Surabaya (1860-1906). Sedang penyedia modal untuk Komedi Stamboel ialah seorang Cina-peranakan bernama Yap Goan Tay dan Cassim, pembantunya
Setelah Komedie Stamboel muncul kelompok sandiwara seperti Sandiwara Dardanella (The Malay Opera Dardanella) yang didirikan Willy Klimanoff alias A. Pedro pada tanggal 21 Juni 1926. Kemudian lahirlah kelompok sandiwara lain, seperti Opera Stambul, Komidi Bangsawan, Indra Bangsawan, Sandiwara Orion, Opera Abdoel Moeloek, Sandiwara Tjahaja Timoer, dan sebagainya. Pada masa teater transisi belum muncul istilah "teater" namun dikenal istilah "sandiwara". Karenanya rombongan teater pada masa itu menggunakan nama sandiwara, sedangkan cerita yang disajikan dinamakan drama. Sampai pada Zaman Jepang dan permulaan Zaman Kemerdekaan, istilah sandiwara masih sangat populer. Istilah teater bagi masyarakat Indonesia baru dikenal setelah Zaman Kemerdekaan.
Setelah kemunculan teater transisi, banyak pengetahuan untuk mengadopsi seni teater Barat dan memadukannya dengan teater tradisional. Seiring dengan perkembangan teater, pada tahun 1930-an''sebagai ungkapan ketertekanan kaum intelektual di masa itu karena penindasan pemerintahan Belanda, muncul sastra drama yang pertama kali menggunakan bahasa Indonesia dan disusun dengan model dialog berbentuk sajak yakni Bebasari (artinya kebebasan yang sesungguhnya atau inti kebebasan) karya Rustam Efendi (1926). Naskah Bebasari merupakan sastra drama yang menjadi pelopor semangat kebangsaan saat itu.
Menjelang akhir pendudukan Jepang muncul rombongan sandiwara Penggemar Maya (1944) pimpinan Usmar Ismail dan D. Djajakusumadengan dukungan Suryo Sumanto, Rosihan Anwar, dan Abu Hanifah beranggota cendekiawan muda, nasionalis, dan para profesional. Kelompok ini berprinsip menegakkan nasionalisme, humanisme, dan agama. Kelak, Penggemar Maya menjadi pemicu berdirinya Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) di Jakarta yang kelak mencetak tokohtokoh terkemuka teater Indoneia.
Wilayah dan Tugas Sutradara
Wilayah dan Tugas Sutradara
a. Memilih sutradara yang andal dan mumpuni, bisa diambil dari seniman daerah yang memang memiliki kemampuan di bidang seni teater daerah masing-masing.
b. Memilih cerita yang akan disampaikan ke penonton, biasanya kalau sudah menemukan sutradara yang andal dan mumpuni, sang sutradara sudah memiliki gambaran cerita yang akan diangkat.
c. Menentukan pemain. Pada tahap ketiga berhubungan dengan langkah dan tugas-tugas sutradara seperti sudah dijelaskan pada subbab menyiapkan pertunjukan teater daerah setempat, yaitu: menentukan nada dasar, memilih pemain atau pengkastingan, latihan, tata teknik pentas, menguatkan dan melemahkan scene, menciptakan aspek-aspek laku, memengaruhi jiwa pemain, dan koordinasi
d. Menentukan tim setting. Ruang merupakan bentuk panggung untuk menciptakan tempat guna kepentingan gerak pemeran, dan juga untuk mewujudkan latar (aspek ruang). Oleh sebab itu, konsep ruang dalam pembahasan ini adalah mengenai bentuk panggung. Kehadiran tim setting sangat penting karena mereka yang akan menentukan gambaran tentang tempat kejadian. Mereka akan menentukan bentuk panggung (realis atau nonrealis), menata isi dekorasi, dan semua yang berhubungan dengan pemanggungandengan tanpa mengurangi penafsiran sutradara.
e. Menentukan tim penata cahaya. Tidak kalah penting adalah tim penata cahaya juga sangat dominan karena kalau pertunjukan dilaksanakan pada malam hari tanpa ada cahaya, maka prosesi pertunjukanakan sia-sia. Pada hakikatnya ada dua fungsi cahaya dalam sebuah pertunjukan teater, yaitu: cahaya sebagai sebagai penerangan dan cahaya sebagai penyinaran. Cahaya sebagai penerangan (general illumination), maksudnya mempunyai tujuan sebagai penerangan suatu tempat atau ruangan dalam panggung agar tidak terkesan gelap. Sedangkan sebagai penyinaran (specific illumination) mengandung maksud dan tujuan yang lebih kompleks yaitu menerangi bagian-bagian tertentu, seperti: pentas, properti, ataupun pemain. Hal ini bertujuan untuk menimbulkan efek dramatik atau suasana tertentu lebih mengena. Pada teater daerahzaman dahulu fungsi lampu hanya sebagai penerangan.
f. Menentukan tim penata rias. Tata rias adalah seni menggunakan alat dan bahan-bahan kosmetik untuk mewujudkan karakter wajah dan tubuh tokoh. Sedangkan tugas rias adalah memberikan bantuan dengan jalan memberikan dandanan atau perubahan-perubahan pada para pemain hingga terbentuk dunia panggung dengan suasana yang kena dan wajar. (Harymawan, 1988, h. 134). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa merias wajah karakter tokoh dalam seni teater daerah adalah pencarian karakter alami seorang tokoh dalam keadaan keseharian masyarakat.
g. Menentukan tim penata busana. Busana merupakan pakaian serta perlengkapan (aksesoris) yang
digunakan oleh tokoh di atas pentas. Fungsi busana adalah membantu menghidupkan pelaku, yaitu agar busana yang dikenakan sanggup menunjukkan siapa tokoh itu sesungguhnya. Oleh sebab itu, hendaknya busana yang dikenakan oleh seorang tokoh mampu menampilkan kepribadiannya, status sosialnya, maupun usianya.
h. Menentukan tim musik. Musik pada pertunjukan teater daerah sangat penting. Kehadiran musik pada teater daerah biasanya sebagai pembuka acara, menunjukkan keadaan kondisi tokoh seperti: senang;sedih; dan lain-lain, dan yang terakhir sebagai penutup pertunjukan
a. Memilih sutradara yang andal dan mumpuni, bisa diambil dari seniman daerah yang memang memiliki kemampuan di bidang seni teater daerah masing-masing.
b. Memilih cerita yang akan disampaikan ke penonton, biasanya kalau sudah menemukan sutradara yang andal dan mumpuni, sang sutradara sudah memiliki gambaran cerita yang akan diangkat.
c. Menentukan pemain. Pada tahap ketiga berhubungan dengan langkah dan tugas-tugas sutradara seperti sudah dijelaskan pada subbab menyiapkan pertunjukan teater daerah setempat, yaitu: menentukan nada dasar, memilih pemain atau pengkastingan, latihan, tata teknik pentas, menguatkan dan melemahkan scene, menciptakan aspek-aspek laku, memengaruhi jiwa pemain, dan koordinasi
d. Menentukan tim setting. Ruang merupakan bentuk panggung untuk menciptakan tempat guna kepentingan gerak pemeran, dan juga untuk mewujudkan latar (aspek ruang). Oleh sebab itu, konsep ruang dalam pembahasan ini adalah mengenai bentuk panggung. Kehadiran tim setting sangat penting karena mereka yang akan menentukan gambaran tentang tempat kejadian. Mereka akan menentukan bentuk panggung (realis atau nonrealis), menata isi dekorasi, dan semua yang berhubungan dengan pemanggungandengan tanpa mengurangi penafsiran sutradara.
e. Menentukan tim penata cahaya. Tidak kalah penting adalah tim penata cahaya juga sangat dominan karena kalau pertunjukan dilaksanakan pada malam hari tanpa ada cahaya, maka prosesi pertunjukanakan sia-sia. Pada hakikatnya ada dua fungsi cahaya dalam sebuah pertunjukan teater, yaitu: cahaya sebagai sebagai penerangan dan cahaya sebagai penyinaran. Cahaya sebagai penerangan (general illumination), maksudnya mempunyai tujuan sebagai penerangan suatu tempat atau ruangan dalam panggung agar tidak terkesan gelap. Sedangkan sebagai penyinaran (specific illumination) mengandung maksud dan tujuan yang lebih kompleks yaitu menerangi bagian-bagian tertentu, seperti: pentas, properti, ataupun pemain. Hal ini bertujuan untuk menimbulkan efek dramatik atau suasana tertentu lebih mengena. Pada teater daerahzaman dahulu fungsi lampu hanya sebagai penerangan.
f. Menentukan tim penata rias. Tata rias adalah seni menggunakan alat dan bahan-bahan kosmetik untuk mewujudkan karakter wajah dan tubuh tokoh. Sedangkan tugas rias adalah memberikan bantuan dengan jalan memberikan dandanan atau perubahan-perubahan pada para pemain hingga terbentuk dunia panggung dengan suasana yang kena dan wajar. (Harymawan, 1988, h. 134). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa merias wajah karakter tokoh dalam seni teater daerah adalah pencarian karakter alami seorang tokoh dalam keadaan keseharian masyarakat.
g. Menentukan tim penata busana. Busana merupakan pakaian serta perlengkapan (aksesoris) yang
digunakan oleh tokoh di atas pentas. Fungsi busana adalah membantu menghidupkan pelaku, yaitu agar busana yang dikenakan sanggup menunjukkan siapa tokoh itu sesungguhnya. Oleh sebab itu, hendaknya busana yang dikenakan oleh seorang tokoh mampu menampilkan kepribadiannya, status sosialnya, maupun usianya.
h. Menentukan tim musik. Musik pada pertunjukan teater daerah sangat penting. Kehadiran musik pada teater daerah biasanya sebagai pembuka acara, menunjukkan keadaan kondisi tokoh seperti: senang;sedih; dan lain-lain, dan yang terakhir sebagai penutup pertunjukan
Sabtu, 09 April 2016
Teater Mendu dari Kepulauan Riau
Teater Mendu dari Kepulauan Riau
Mendu adalah sebuah kesenian yang menyebar ke berbagai tempat di daerah yang disebut sebagai Pulau Tujuh, yakni: Bunguran Timur (Ranai dan Sepempang), Siantan (Terempa dan Langi), dan Midai di Natuna Provinsi Kepulauan Riau. Mendu adalah seni pertunjukan yang unik. Keunikannya adalah cerita yang dimainkan tanpa naskah, sehingga para pemain harus hafal benar alur ceritanya di luar kepala. Dialog-dialognya disampaikan dengan tarian dan nyanyian yang diiringi dengan musik yang khas, gabungan dari bunyi gong, gendang, beduk, biola, dan kaleng. Sementara itu, lagu-lagu yang dinyanyikan adalah: Air Mawar, Jalan Kunon, Ilang Wayat, Perang, Beremas, Ayuhai, Tale Satu, Pucok Labu, Sengkawang, Nasib, Numu Satu Serawak, Setanggi, Burung Putih, Wakang Pecah, Mas Merah, Indar Tarik Lembu, Numu Satu, Lemak Lamun, Lakau, dan Catuk. Sedangkan tarian-tariannya adalah: Air Mawar, Lemak Lamun, Lakau, Ladun, Jalan Runon, dan Baremas.
Cerita yang dimainkan adalah Hikayat Dewa Mendu yang diangkat dari cerita rakyat masyarakat Bunguran-Natuna. Cerita itu terbagi dalam tujuh episode. Ketujuh episode tersebut sebagai berikut.
Bahasa yang dipergunakan dalam berdialog adalah bahasa Mendu dan bahasa Melayu sehari-hari masyarakat pendukungnya. Bahasa Mendu digunakan oleh para tokoh utama, sedangkan bahasa Melayu sehari-hari digunakan oleh tokoh-tokoh lainnya, seperti: jin, dayang, dan peran pembantu lainnya.
Mendu adalah sebuah kesenian yang menyebar ke berbagai tempat di daerah yang disebut sebagai Pulau Tujuh, yakni: Bunguran Timur (Ranai dan Sepempang), Siantan (Terempa dan Langi), dan Midai di Natuna Provinsi Kepulauan Riau. Mendu adalah seni pertunjukan yang unik. Keunikannya adalah cerita yang dimainkan tanpa naskah, sehingga para pemain harus hafal benar alur ceritanya di luar kepala. Dialog-dialognya disampaikan dengan tarian dan nyanyian yang diiringi dengan musik yang khas, gabungan dari bunyi gong, gendang, beduk, biola, dan kaleng. Sementara itu, lagu-lagu yang dinyanyikan adalah: Air Mawar, Jalan Kunon, Ilang Wayat, Perang, Beremas, Ayuhai, Tale Satu, Pucok Labu, Sengkawang, Nasib, Numu Satu Serawak, Setanggi, Burung Putih, Wakang Pecah, Mas Merah, Indar Tarik Lembu, Numu Satu, Lemak Lamun, Lakau, dan Catuk. Sedangkan tarian-tariannya adalah: Air Mawar, Lemak Lamun, Lakau, Ladun, Jalan Runon, dan Baremas.
Cerita yang dimainkan adalah Hikayat Dewa Mendu yang diangkat dari cerita rakyat masyarakat Bunguran-Natuna. Cerita itu terbagi dalam tujuh episode. Ketujuh episode tersebut sebagai berikut.
- Episode pertama, menceritakan kehidupan di kayangan dan turunnya Dewa Mendu dan Angkara Dewa ke dunia yang fana.
- Episode kedua, menceritakan berpisahnya Dewa Mendu dengan Siti Mahdewi akibat perbuatan jin jahat yang diutus oleh Maharaja Laksemalik.
- Episode ketiga, menceritakan perjalanan Siti Mahdewi, kelahiran anaknya yang kemudian diberi nama Kilan Cahaya, dan perjumpaannya dengan Nenek Kabayan.
- Episode keempat, mengisahkan tentang perjalanan Dewa Mendu yang kemudian sampai di sebuah kerajaan yang rajanya bernama Bahailani.
- Episode kelima, menceritakan perjalanan Dewa Mendu ke sebuah kerajaan yang rajanya bernama Majusi.
- Episode keenam, menceritakan perjalanan Dewa Mendu ke sebuah kerajaan yang rajanya bernama Firmansyah.
- Episode ketujuh, mengisahkan bagaimana Dewa Mendu bertemu dengan Kilan Cahaya yang diawali dengan perkelahian antarkeduanya. Cerita Dewa Mendu ini dapat dimainkan dalam beberapa versi, namun inti ceritanya tetap sama.
Bahasa yang dipergunakan dalam berdialog adalah bahasa Mendu dan bahasa Melayu sehari-hari masyarakat pendukungnya. Bahasa Mendu digunakan oleh para tokoh utama, sedangkan bahasa Melayu sehari-hari digunakan oleh tokoh-tokoh lainnya, seperti: jin, dayang, dan peran pembantu lainnya.
Teater Tradisi dari Jawa Tengah dan Yogyakarta
Teater Tradisi dari Jawa Tengah dan Yogyakarta
a. Ketoprak
Teater yang amat populer di Jawa Tengah dan Yogyakarta ini cukup tua usianya, yaitu muncul sejak tahun 1887. Mula-mula hanya merupakan permainan lesung orang-orang desa di bawah bulan purnama, kemudian ditambah tembang dan nyanyian. Jadi, bukan tontonan. Baru pada tahun 1909, setelah dimodifikasi dengan tambahan alat-alat musik, seperti kendang, terbang, seruling, dan kecrek, pertunjukan ini dipertontonkan. Pada tahun 1920-an berkembanglah kelompok-kelompok ketoprak yang mempertontonkan ketoprak dalam bentuk seperti yang kita kenal sekarang.
Pertunjukannya pun tidak lagi diselenggarakan di halaman rumah atau pendapa, melainkan beralih ke panggung prosenium. Cerita yang dipentaskan beragam dan sejak tahun 1930-an sudah mengambil sumbersumber cerita yang lebih modern.
b. Wayang Wong
Teater Wayang Wong (Wayang Orang) semula muncul di Istana Yogyakarta pada pertengahan abad 18, namun akhirnya keluar istana dan menjadi kegemaran rakyat. Pertunjukannya diselenggarakan di pasarpasar malam, taman hiburan, dan di pentas prosenium. Penataan panggung realistik dengan set ruangan keraton, gerbang keraton, jalan desa, dan lain-lain. Cerita yang dipentaskan umumnya Mahabharata dan Ramayana yang dipelajari dari guru-guru tari keraton. Pemainnya harus pandai menari dan menembang serta memahami tarian untuk karakter tertentu, selain juga mampu melakukan brontowecono (berdialog) dalam karakter yang dibawakannya.
a. Ketoprak
Teater yang amat populer di Jawa Tengah dan Yogyakarta ini cukup tua usianya, yaitu muncul sejak tahun 1887. Mula-mula hanya merupakan permainan lesung orang-orang desa di bawah bulan purnama, kemudian ditambah tembang dan nyanyian. Jadi, bukan tontonan. Baru pada tahun 1909, setelah dimodifikasi dengan tambahan alat-alat musik, seperti kendang, terbang, seruling, dan kecrek, pertunjukan ini dipertontonkan. Pada tahun 1920-an berkembanglah kelompok-kelompok ketoprak yang mempertontonkan ketoprak dalam bentuk seperti yang kita kenal sekarang.
Pertunjukannya pun tidak lagi diselenggarakan di halaman rumah atau pendapa, melainkan beralih ke panggung prosenium. Cerita yang dipentaskan beragam dan sejak tahun 1930-an sudah mengambil sumbersumber cerita yang lebih modern.
b. Wayang Wong
Teater Wayang Wong (Wayang Orang) semula muncul di Istana Yogyakarta pada pertengahan abad 18, namun akhirnya keluar istana dan menjadi kegemaran rakyat. Pertunjukannya diselenggarakan di pasarpasar malam, taman hiburan, dan di pentas prosenium. Penataan panggung realistik dengan set ruangan keraton, gerbang keraton, jalan desa, dan lain-lain. Cerita yang dipentaskan umumnya Mahabharata dan Ramayana yang dipelajari dari guru-guru tari keraton. Pemainnya harus pandai menari dan menembang serta memahami tarian untuk karakter tertentu, selain juga mampu melakukan brontowecono (berdialog) dalam karakter yang dibawakannya.
Teater Tradisi dari Jawa Barat
Teater Tradisi dari Jawa Barat
Sukabumi adalah salah satu kebupaten yang ada di Jawa Barat. Di sana ada teater khas yang bernama “Gekbreng”. Kesenian yang berupa drama tari ini bersifat humor yang menceritakan tentang kehidupan masyarakat sehari-hari. Nama Gekbreng itu sendiri merupakan gabungan dari dua kata, yaitu “gek” dan “breng” yang artinya “duduk seketika”. Dengan demikian, Gekbreng dapat diartikan ketika seseorang duduk, saat itu pula riuh rendah bunyi gamelan memulai aksi pertunjukan. Kesenian Gekbreng diciptakan oleh Abah Ba’i pada tahun 1918, setelah tamat berguru pada seorang seniman longser yang bernama Abah Emod alias Abah Soang di Kampung Situ Gentang Ranji, Sukabumi.
Konon, kesenian ini timbul dari reaksi masyarakat atas ketidakadilan yang dilakukan oleh para penguasa waktu itu. Dengan kreatifitasnya, Abah Ba’i menangkap keluhan-keluhan masyarakat terhadap penguasa itu dan meramunya menjadi suatu bentuk drama tari yang bersifat humor yang kemudian disebut Gekbreng. Jadi, dahulu Gekbreng adalah suatu kesenian yang bertujuan untuk mengingatkan para penguasa melalui sindiran-sindiran halus yang disampaikan dengan gaya humor agar jangan terlalu sewenang-wenang dalam menggunakan kekuasaannya. Peralatan musik yang digunakan untuk mengiring pertunjukan Gekbreng adalah seperangkat gamelan berlaras selendro yang terdiri atas: (1) kendang; (2) terompet; (3) ketuk tilu; (4) rebab; (5) rincik; da (6) gong.
Pertunjukan Gekbreng biasanya diadakan di tempat terbuka atau tempat yang agak luas, seperti pendapa atau halaman rumah. Para penontonnya duduk berkeliling membentuk huruf U atau tapal kuda. Demikian pula dekorasi panggungnya, terkesan cukup seadanya dan bahkan bersifat abstrak imajiner. Pertunjukan teater rakyat ini dapat dilakukan pada siang maupun malam hari. Pada malam hari, sebagai pencahayaan dipergunakan obor tradisional bersumbu tiga yang disebut oncor
Sukabumi adalah salah satu kebupaten yang ada di Jawa Barat. Di sana ada teater khas yang bernama “Gekbreng”. Kesenian yang berupa drama tari ini bersifat humor yang menceritakan tentang kehidupan masyarakat sehari-hari. Nama Gekbreng itu sendiri merupakan gabungan dari dua kata, yaitu “gek” dan “breng” yang artinya “duduk seketika”. Dengan demikian, Gekbreng dapat diartikan ketika seseorang duduk, saat itu pula riuh rendah bunyi gamelan memulai aksi pertunjukan. Kesenian Gekbreng diciptakan oleh Abah Ba’i pada tahun 1918, setelah tamat berguru pada seorang seniman longser yang bernama Abah Emod alias Abah Soang di Kampung Situ Gentang Ranji, Sukabumi.
Konon, kesenian ini timbul dari reaksi masyarakat atas ketidakadilan yang dilakukan oleh para penguasa waktu itu. Dengan kreatifitasnya, Abah Ba’i menangkap keluhan-keluhan masyarakat terhadap penguasa itu dan meramunya menjadi suatu bentuk drama tari yang bersifat humor yang kemudian disebut Gekbreng. Jadi, dahulu Gekbreng adalah suatu kesenian yang bertujuan untuk mengingatkan para penguasa melalui sindiran-sindiran halus yang disampaikan dengan gaya humor agar jangan terlalu sewenang-wenang dalam menggunakan kekuasaannya. Peralatan musik yang digunakan untuk mengiring pertunjukan Gekbreng adalah seperangkat gamelan berlaras selendro yang terdiri atas: (1) kendang; (2) terompet; (3) ketuk tilu; (4) rebab; (5) rincik; da (6) gong.
Pertunjukan Gekbreng biasanya diadakan di tempat terbuka atau tempat yang agak luas, seperti pendapa atau halaman rumah. Para penontonnya duduk berkeliling membentuk huruf U atau tapal kuda. Demikian pula dekorasi panggungnya, terkesan cukup seadanya dan bahkan bersifat abstrak imajiner. Pertunjukan teater rakyat ini dapat dilakukan pada siang maupun malam hari. Pada malam hari, sebagai pencahayaan dipergunakan obor tradisional bersumbu tiga yang disebut oncor
Hal-hal yang bisa dilakukan dalam menerapkan kerja sama dalam berteater antara lain ?
Adapun hal-hal yang bisa dilakukan dalam menerapkan kerja sama dalam berteater antara lain sebagai berikut.
1. Latihan keaktoran.
Dengan sering latihan bersama akan menciptakan suasana keakraban dan rasa kekeluargaan yang kuat.
2. Latihan tim musikalitas
Latihan musikalitas bisa dilakukan dengan membuat atau mengaransemen musik dan mengaransemen ilustrasi bunyi agar menjadi bunyi yang berkomposisi. Pada musik teater tradisi biasanya alat-alat yang digunakan adalah alat-alat musik tradisi seperti gong, bonang, rebab, angklung, kentungan, dan sebagainya.
3. Latihan tim seting
Latihan tim seting pada teater tradional yang lebih profesional biasanya dilakukan dengasn membuat tampilan panggung pertunjukan semirip mungkin dengan kondisi realitas, seperti gardu ronda, serambi rumah, sawah, hutan yang bisa dilakukan dengan gambar dua dimensi sebagai backdrop.
4. Latihan tim lighting
Fungsi lighting adalah sebagai penerangan dan sebagai pembuat efekefek khusus. Latihan tim lighting bisa dilakukan dengan sering mengenali intensitas dan warna cahaya yang biasanya menggunakan filter warnawarni untuk menciptakan efek suasana tertentu. Seperti untuk menampilkan suasana penuh kemarahan dan ketegangan bisa menggunakan lampu dengan filter warna merah, dan sebagainya.
Selain itu, penguasaan dimer (alat elektronik untuk mengontrol intensitas pencahayaan) juga penting. Setelah masing-masing tim memahami tugas dan kewajiban masingmasing, sutradara bertugas merangkai semua tim agar saling bekerja sama dalam mewujudkan pertunjukan teater
1. Latihan keaktoran.
Dengan sering latihan bersama akan menciptakan suasana keakraban dan rasa kekeluargaan yang kuat.
2. Latihan tim musikalitas
Latihan musikalitas bisa dilakukan dengan membuat atau mengaransemen musik dan mengaransemen ilustrasi bunyi agar menjadi bunyi yang berkomposisi. Pada musik teater tradisi biasanya alat-alat yang digunakan adalah alat-alat musik tradisi seperti gong, bonang, rebab, angklung, kentungan, dan sebagainya.
3. Latihan tim seting
Latihan tim seting pada teater tradional yang lebih profesional biasanya dilakukan dengasn membuat tampilan panggung pertunjukan semirip mungkin dengan kondisi realitas, seperti gardu ronda, serambi rumah, sawah, hutan yang bisa dilakukan dengan gambar dua dimensi sebagai backdrop.
4. Latihan tim lighting
Fungsi lighting adalah sebagai penerangan dan sebagai pembuat efekefek khusus. Latihan tim lighting bisa dilakukan dengan sering mengenali intensitas dan warna cahaya yang biasanya menggunakan filter warnawarni untuk menciptakan efek suasana tertentu. Seperti untuk menampilkan suasana penuh kemarahan dan ketegangan bisa menggunakan lampu dengan filter warna merah, dan sebagainya.
Selain itu, penguasaan dimer (alat elektronik untuk mengontrol intensitas pencahayaan) juga penting. Setelah masing-masing tim memahami tugas dan kewajiban masingmasing, sutradara bertugas merangkai semua tim agar saling bekerja sama dalam mewujudkan pertunjukan teater
Macam-macam ragam teater tutur
Ragam Teater Tutur
a. Pantun SundaPantun Sunda berasal dari Bumi Parahyangan atau Sunda sebagai wujud pemujaan terhadap Dewi Sri (dewi padi). Dalam bahasa Sunda dan Jawa kata pantun berarti padi. Pantun Sunda biasa dibacakan dalam acara, antara lain: kelahiran, khitanan, perkawinan, kematian, ruwatan, dan nazar. Fungsi religiusnya jauh lebih kuat dari fungsi hiburannya di mana sebelum pembacaan dimulai, tuan rumah atau yang punya hajat harus menyediakan sesajen
b. Dalang Jemblung (Banyumas)
Teater tutur ini sebenarnya bersumber dari pertunjukan wayang kulit, hanya saja tutur, dialog, gamelan, dan sebagainya dilakukan dengan suara mulut (vokal) oleh seseorang atau beberapa orang. Dalam adegan perang dengan senjata, biasanya dipakai kundhi (seperti senjata tajam berbentuk pisau yang berfungsi sebagai cempala/dhodhogan). Pesindennya merangkap sebagai pemain wanita atau permaisuri dalam dialog. Tradisi pertunjukan ini berasal dari upacara nguyen, yaitu berjaga semalam suntuk waktu kelahiran bayi sambil mendengarkan macapatan atau pembacaan cerita dalam bentuk puisi Jawa.
c. Kentrung (Jawa Timur)
Kentrung adalah bentuk teater rakyat berupa penyampaian cerita secara lisan di depan penonton oleh seorang dalang. Diduga muncul pada zaman Kesultanan Demak dan berkembang di wilayah pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan sebutan yang berbeda-beda. Kentrung dipentaskan kalau ada upacara merayakan khitanan, tujuh bulan kehamilan, perkawinan, atau tolak bala. Cerita dituturkan terdiri atas rebana (terbang), kendang, angklung, keprak, lesung atau terompet, bedug kecil, dan lain-lain. Khasanah ceritanya diambil dari agama Islam, seperti lahirnya Nabi Musa, Nabi Yusuf, atau legendarakyat seperti Jaka Tarub.
d. Cepung (Lombok)
Dinamakan ‘Cepung’ mungkin karena diiringi suara ‘gamelan mulut’ yang iramanya berbunyi “cek-cek-cek-cek-pung”. Cepung pada dasarnya adalah seni membaca kitab lontar, khususnya cerita Monyeh, yang diiringi instrumen seruling, redeb, dan ‘gamelan mulut’ (vokal). Lontar Monyeh ditulis oleh Jero Mahram pada tahun 1859, berisi filsafat Islam dengan tujuan pengembangan agama. Pemainnya paling sedikit enam orang, terdiri atas seorang pembaca lontar, seorang pemain redeb, seorang pemain seruling, dan tiga orang penembang. Mereka duduk dalam bentuk setengah lingkaran. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Sasak dan terjadi kontak aktif selama pertunjukan dengan penonton. Pertunjukan ini juga memakai sesajian.
e. Sinrilli (Sulawesi Selatan)
Sinrilli merupakan pertunjukan cerita tutur oleh seorang pansirilli (pencerita) diiringi instrumen musik keso-keso (rebab). Penceritaannya dalam bentuk nada lagu (kelong) diiringi lengkingan keso-keso yang membangunkan suasana haru, indah, dan humor. Konon Sinrilli bermula dari istana raja-raja Gowa, tetapi setelah kerajaan itu jatuh ke tangan Belanda, bentuk kesenian ini menyebar di kalangan rakyat. Ada tiga golongan cerita dalam sinrilli, yaitu: kepahlawanan (Sinrilli I Datuk Museng, Sinrilli Tolo Daeng Magansing, Sinrilli Kappala Talung Batua), keagamaan (tentang perkembangan agama Islam di Sulawesi Selatan, misalnya, cerita Tuanta Salamaka), dan percintaan (Sinrilli I Jamila, Sinrilli I Manakku, Sinrilli I Made Daeng ri Makka).
Jumat, 08 April 2016
Bentuk-bentuk gerakan persiapan dalam belajar renang
Berikut ini persiapan dalam belajar renang.
1. Gerakan Masuk ke Dalam Air
Caranya melakukan sebagai berikut.
a. Masuklah ke dalam air, jalanlah menuruni tangga kolam menuju air yang paling dangkal.
b. Selanjutnya, berjalanlah ke tempat yang lebih dalam dengan berpegangan ke sisi sehingga kedalaman
air mencapai pinggang.
c. Berlututlah sambil menggerakkan tangan ke sana ke mari di bawah permukaan air.
d. Berpeganganlah pada pegangan khusus di sisi kolam dan tariklah tubuh kalian maju mundur, menjauhi
dan mendekati dinding sisi kolam itu.
2. Gerakan di Bawah Air
Cara melakukannya sebagai berikut.
a. Berdirilah di kolam renang, mintalah teman untuk menemanimu.
b. Ambillah napas dalam-dalam sesuai kemampuan.
c. Dengan mata terbuka, tekuklah lutut dan duduklah di dalam air (jongkok).
d. Jagalah agar kepala berada di bawah air.
e. Bertahanlah di dalam air selama lima detik, lalu berdirilah.
3. Gerakan Naik Turun
Cara melakukannya sebagai berikut.
a. Lakukan gerakan di bawah air (No. 2) secara berulang-ulang dengan waktu di dalam air semakin lama.
b. Lalu berdiri dan mengambil napas kembali.
Gerakan selanjutnya adalah sebagai berikut.
a. Carilah tangga masuk kolam yang terendam di dalam air.
b. Letakkan kedua tangan di atasnya dengan telapak tangan menghadap ke bawah dan kepala
menghadap dinding kolam.
c. Apungkanlah kaki ke atas dan usahakan agar lengan terjulur lurus ke depan.
d. Dalam posisi seperti itu, lakukanlah latihan naik turun air. Tarik napas, masukkan wajah dalam
air, keluarkanlah lagi sesudah satu detik keluarkanlah napas dan ulangi lagi dari awal
4. Gerakan Mengapung
Cara melakukannya sebagai berikut.
a. Ambillah napas seperti pada latihan naik turun ataupun gerakan di bawah air.
b. Masukkanlah wajah ke dalam air dengan sedikit menjatuhkan tubuh ke depan.
c. Ingatlah, mata harus selalu tetap terbuka ketika kalian melakukan semua gerakan ini.
d. Bersikaplah relaks dan biarkan kaki terangkat dari dasar. Sementara itu, angkat lutut ke atas
sampai menyentuh dada sehingga posisi kita seperti orang yang sedang merangkak.
e. Bertahanlah semampu kalian sampai napas sudah tidak kuat.
f. Turunkan kaki perlahan-lahan, kemudian berdirilah tegak lagi untuk mengambil napas berikutnya.
5. Gerakan Mendorong Diri dan Meluncur
Cara melakukannya sebagai berikut.
1. Gerakan Masuk ke Dalam Air
Caranya melakukan sebagai berikut.
a. Masuklah ke dalam air, jalanlah menuruni tangga kolam menuju air yang paling dangkal.
b. Selanjutnya, berjalanlah ke tempat yang lebih dalam dengan berpegangan ke sisi sehingga kedalaman
air mencapai pinggang.
c. Berlututlah sambil menggerakkan tangan ke sana ke mari di bawah permukaan air.
d. Berpeganganlah pada pegangan khusus di sisi kolam dan tariklah tubuh kalian maju mundur, menjauhi
dan mendekati dinding sisi kolam itu.
2. Gerakan di Bawah Air
Cara melakukannya sebagai berikut.
a. Berdirilah di kolam renang, mintalah teman untuk menemanimu.
b. Ambillah napas dalam-dalam sesuai kemampuan.
c. Dengan mata terbuka, tekuklah lutut dan duduklah di dalam air (jongkok).
d. Jagalah agar kepala berada di bawah air.
e. Bertahanlah di dalam air selama lima detik, lalu berdirilah.
3. Gerakan Naik Turun
Cara melakukannya sebagai berikut.
a. Lakukan gerakan di bawah air (No. 2) secara berulang-ulang dengan waktu di dalam air semakin lama.
b. Lalu berdiri dan mengambil napas kembali.
Gerakan selanjutnya adalah sebagai berikut.
a. Carilah tangga masuk kolam yang terendam di dalam air.
b. Letakkan kedua tangan di atasnya dengan telapak tangan menghadap ke bawah dan kepala
menghadap dinding kolam.
c. Apungkanlah kaki ke atas dan usahakan agar lengan terjulur lurus ke depan.
d. Dalam posisi seperti itu, lakukanlah latihan naik turun air. Tarik napas, masukkan wajah dalam
air, keluarkanlah lagi sesudah satu detik keluarkanlah napas dan ulangi lagi dari awal
4. Gerakan Mengapung
Cara melakukannya sebagai berikut.
a. Ambillah napas seperti pada latihan naik turun ataupun gerakan di bawah air.
b. Masukkanlah wajah ke dalam air dengan sedikit menjatuhkan tubuh ke depan.
c. Ingatlah, mata harus selalu tetap terbuka ketika kalian melakukan semua gerakan ini.
d. Bersikaplah relaks dan biarkan kaki terangkat dari dasar. Sementara itu, angkat lutut ke atas
sampai menyentuh dada sehingga posisi kita seperti orang yang sedang merangkak.
e. Bertahanlah semampu kalian sampai napas sudah tidak kuat.
f. Turunkan kaki perlahan-lahan, kemudian berdirilah tegak lagi untuk mengambil napas berikutnya.
5. Gerakan Mendorong Diri dan Meluncur
Cara melakukannya sebagai berikut.
- Mintalah bantuan salah satu teman untuk berdiri sejauh 4 meter dari sisi kolam menghadap kalian dengan kedua tangan terjulur ke depan.
- Berdirilah dengan punggung menghadap dinding (sisi kolam) dan merapatlah.
- Turunkanlah bahumu ke dalam air sehingga hanya kepala yang tetap di atas air.
- Sekarang, angkatlah satu kaki, menekan ke dinding. Kaki inilah yang akan mendorong tubuh kalian ke depan untuk meluncur.
Cara melakukan enam irama gerakan mengayun dua lengan
Gerakan mengayun dua lengan
1. Gerakan Berjalan Sambil Mengayun Kedua Lengan ke Samping
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri tegak kedua lengan lurus ke bawah di samping badan.
b. Hitungan kesatu, kaki kanan melangkah ke depan, kedua lengan diayun ke kanan.
c. Hitungan kedua, kaki kiri melangkah ke depan, kedua lengan diayun ke kiri.
d. Hitungan ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, ke-7 dan ke-8 gerakannya sama.
e. Posisi ini dilakukan selama 2 × 8 hitungan.
2. Gerakan Berjalan Sambil Lengan Diayun dari Samping ke Depan
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri tegak kedua lengan lurus ke bawah di samping tubuh.
b. Hitungan kesatu, kaki kanan melangkah diikuti kedua lengan diluruskan ke samping sejajar bahu.
c. Hitungan kedua, kaki kiri melangkah diikuti kedua lengan diayun lurus ke depan, kemudian tepuk tangan.
d. Hitungan ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, ke-7 dan ke-8 gerakannya sama dengan gerakan sebelumnya.
e. Posisi akhir, berdiri tegak kedua lengan lurus ke bawah di samping tubuh
3. Gerakan Berjalan dengan Ayunan Lengan ke Samping Kemudian Diayun ke Depan dengan Tepuk Tangan
Cara melakukannya sebagai berikut.
a. Posisi awal, tegak kedua lengan lurus ke bawah di samping tubuh.
b. Hitungan kesatu, kaki kanan melangkah diikuti kedua lengan diluruskan ke samping setinggi bahu.
c. Hitungan kedua, kaki kiri melangkah kedua lengan tepuk tangan di depan dada.
d. Hitungan ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, ke-7, dan ke-8 melakukan gerakan yang sama dengan sebelumnya.
e. Posisi akhir, berdiri tegak dengan kedua lengan lurus ke bawah di samping tubuh
1. Gerakan Berjalan Sambil Mengayun Kedua Lengan ke Samping
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri tegak kedua lengan lurus ke bawah di samping badan.
b. Hitungan kesatu, kaki kanan melangkah ke depan, kedua lengan diayun ke kanan.
c. Hitungan kedua, kaki kiri melangkah ke depan, kedua lengan diayun ke kiri.
d. Hitungan ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, ke-7 dan ke-8 gerakannya sama.
e. Posisi ini dilakukan selama 2 × 8 hitungan.
2. Gerakan Berjalan Sambil Lengan Diayun dari Samping ke Depan
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri tegak kedua lengan lurus ke bawah di samping tubuh.
b. Hitungan kesatu, kaki kanan melangkah diikuti kedua lengan diluruskan ke samping sejajar bahu.
c. Hitungan kedua, kaki kiri melangkah diikuti kedua lengan diayun lurus ke depan, kemudian tepuk tangan.
d. Hitungan ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, ke-7 dan ke-8 gerakannya sama dengan gerakan sebelumnya.
e. Posisi akhir, berdiri tegak kedua lengan lurus ke bawah di samping tubuh
3. Gerakan Berjalan dengan Ayunan Lengan ke Samping Kemudian Diayun ke Depan dengan Tepuk Tangan
Cara melakukannya sebagai berikut.
a. Posisi awal, tegak kedua lengan lurus ke bawah di samping tubuh.
b. Hitungan kesatu, kaki kanan melangkah diikuti kedua lengan diluruskan ke samping setinggi bahu.
c. Hitungan kedua, kaki kiri melangkah kedua lengan tepuk tangan di depan dada.
d. Hitungan ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, ke-7, dan ke-8 melakukan gerakan yang sama dengan sebelumnya.
e. Posisi akhir, berdiri tegak dengan kedua lengan lurus ke bawah di samping tubuh
Macam-macam cara melakukan senam irama tanpa alat gerakan mengayun dua lengan
Ada beberapa macam gerakan mengayun dua lengan.
1. Mengayun Dua Lengan ke Depan dan ke Belakang
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri tegak kaki kiri sedikit di depan dengan kedua lengan merapat di samping badan.
b. Hitungan kesatu, kedua lengan diayun ke depan diikuti lutut mengeper.
c. Hitungan kedua, kedua lengan diayun ke belakang, sambil kedua lutut mengeper.
d. Hitungan ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, ke-7 dan ke-8 gerakannya sama pada hitungan ke-1 dan ke-2.
e. Posisi akhir, berdiri tegak kedua kaki rapat dan kedua lengan merapat di samping tubuh.
2. Mengayun Dua Lengan ke Samping
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri tegak kedua lengan berada lurus ke bawah di samping tubuh.
b. Hitungan kesatu, kaki kanan digeser ke kanan dengan lutut mengeper diikuti kedua lengan diayun
ke samping kanan.
c. Hitungan kedua, kedua lengan diayun ke samping kiri berat badan digeser ke kanan dengan
lutut mengeper
d. Hitungan ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, ke-7 dan ke-8 gerakannya sama dengan gerakan hitungan ke-1,
dan ke-2.
e. Gerakan ini dilakukan selama 2 × 8 hitungan.
f. Posisi akhir, berdiri tegak kedua lengan lurus di samping badan.
3. Mengayun Dua Lengan dari Samping ke Atas
Cara melakukannya sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri tegak kaki rapat kedua lengan lurus ke bawah di samping badan.
b. Hitungan kesatu, kaki kanan digeser ke kanan diikuti kedualengan direntangkan.
c. Hitungan kedua, kedua lengan diayun atau diangkat hingga kedua lengan tepuk tangan di atas kepala.
d. Hitungan ketiga, kedua lengan kembali direntangkan ke samping.
e. Hitungan keempat, kaki kanan dirapatkan kembali ke kaki kiri dan kedua lengan merapat di
samping badan.
f. Hitungan ke-5, ke-6, ke-7, dan ke-8 gerakannya sama, tetapi kaki kiri digeser ke kiri.
g. Posisi akhir, berdiri tegak kedua kaki rapat dan kedua lengan merapat di samping tubuh.
h. Gerakan ini dilakukan selama 2 × 8 hitungan
1. Mengayun Dua Lengan ke Depan dan ke Belakang
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri tegak kaki kiri sedikit di depan dengan kedua lengan merapat di samping badan.
b. Hitungan kesatu, kedua lengan diayun ke depan diikuti lutut mengeper.
c. Hitungan kedua, kedua lengan diayun ke belakang, sambil kedua lutut mengeper.
d. Hitungan ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, ke-7 dan ke-8 gerakannya sama pada hitungan ke-1 dan ke-2.
e. Posisi akhir, berdiri tegak kedua kaki rapat dan kedua lengan merapat di samping tubuh.
2. Mengayun Dua Lengan ke Samping
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri tegak kedua lengan berada lurus ke bawah di samping tubuh.
b. Hitungan kesatu, kaki kanan digeser ke kanan dengan lutut mengeper diikuti kedua lengan diayun
ke samping kanan.
c. Hitungan kedua, kedua lengan diayun ke samping kiri berat badan digeser ke kanan dengan
lutut mengeper
d. Hitungan ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, ke-7 dan ke-8 gerakannya sama dengan gerakan hitungan ke-1,
dan ke-2.
e. Gerakan ini dilakukan selama 2 × 8 hitungan.
f. Posisi akhir, berdiri tegak kedua lengan lurus di samping badan.
3. Mengayun Dua Lengan dari Samping ke Atas
Cara melakukannya sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri tegak kaki rapat kedua lengan lurus ke bawah di samping badan.
b. Hitungan kesatu, kaki kanan digeser ke kanan diikuti kedualengan direntangkan.
c. Hitungan kedua, kedua lengan diayun atau diangkat hingga kedua lengan tepuk tangan di atas kepala.
d. Hitungan ketiga, kedua lengan kembali direntangkan ke samping.
e. Hitungan keempat, kaki kanan dirapatkan kembali ke kaki kiri dan kedua lengan merapat di
samping badan.
f. Hitungan ke-5, ke-6, ke-7, dan ke-8 gerakannya sama, tetapi kaki kiri digeser ke kiri.
g. Posisi akhir, berdiri tegak kedua kaki rapat dan kedua lengan merapat di samping tubuh.
h. Gerakan ini dilakukan selama 2 × 8 hitungan
Macam-macam cara melakukan bentuk latihan keseimbangan
Bentuk-bentuk latihan keseimbangan bertumpu pada kaki,antara lain sebagai berikut.
1. Berdiri dengan Membentuk Huruf T
Cara melakukan sebagai berikut
Posisi awal, berdiri tegak.
b. Kemudian, kaki kanan diangkat hingga lurus (horizontal) dengan tangan kanan menempel pada
tubuh bagian kanan.
c. Tangan kiri menumpu pada kaki kiri.
d. Gerakan ini dilakukan dengan ditahan selama 2 × 8 hitungan
atau lebih lama akan lebih baik.
2. Jongkok dengan Satu Kaki dan Kaki yang Lain Lurus ke Depan
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, jongkok dengan kedua tangan di pinggang.
b. Kaki kanan diluruskan ke depan, kemudian ditahan selama 2 × 8 hitungan.
c. Gerakan ini dilakukan secara bergantian dengan kaki yang lain.
3. Berdiri dengan Salah Satu Kaki Dipeluk di Depan TubuhCara melakukan, sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri tegak kemudian kaki kanan diangkat ke depan tubuh sambil dipeluk dengan kedua tangan. Gerakan ini dilakukan selama 2 × 8 hitungan.
b. Setelah itu kaki kiri diangkat ke depan tubuh juga dipeluk dengan kedua tangan. Gerakan ini dilakukan selama 2 × 8 hitungan.
1. Berdiri dengan Membentuk Huruf T
Cara melakukan sebagai berikut
Posisi awal, berdiri tegak.
b. Kemudian, kaki kanan diangkat hingga lurus (horizontal) dengan tangan kanan menempel pada
tubuh bagian kanan.
c. Tangan kiri menumpu pada kaki kiri.
d. Gerakan ini dilakukan dengan ditahan selama 2 × 8 hitungan
atau lebih lama akan lebih baik.
2. Jongkok dengan Satu Kaki dan Kaki yang Lain Lurus ke Depan
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, jongkok dengan kedua tangan di pinggang.
b. Kaki kanan diluruskan ke depan, kemudian ditahan selama 2 × 8 hitungan.
c. Gerakan ini dilakukan secara bergantian dengan kaki yang lain.
3. Berdiri dengan Salah Satu Kaki Dipeluk di Depan TubuhCara melakukan, sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri tegak kemudian kaki kanan diangkat ke depan tubuh sambil dipeluk dengan kedua tangan. Gerakan ini dilakukan selama 2 × 8 hitungan.
b. Setelah itu kaki kiri diangkat ke depan tubuh juga dipeluk dengan kedua tangan. Gerakan ini dilakukan selama 2 × 8 hitungan.
4 cara untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani kita
Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani kita masing-masing dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut.
1. Jenis Gerakan
Untuk mendapatkan kebugaran jasmani yang prima, gerakan yang dilakukan harus mulai gerakan kaki hingga kepala. Gerakannya sebaiknya yang mudah dilakukan dan yang tidak membutuhkan biaya yang banyak, misalnya jalan kaki atau jogging (lari santai).
2. Waktu
Gerakan untuk kebugaran jasmani dilakukan selama 20 menit. Waktu ini digunakan untuk gerakan inti, tidak termasuk gerakan pemanasan/penenangan.
3. Frekuensi
Agar kebutuhan tingkat kebugaran jasmani yang kita harapkan dapat tercapai maka gerakan dilakukan paling tidak 5 kalidalam satu minggu. Untuk menjaga daya tahan tubuh tetap prima khususnya kardiovaskuler intensitas ajaran harus diperhatikan atau bahkan ditingkatkan.
4. Cek Denyut Nadi
Cek frekuensi Denyut Nadi Maksimal (DNM) dihitung dengan cara berikut.
DNM = 220 – Umur
Misalnya, mengukur DNM murid yang umurnya 14 tahun, dengan cara berikut.
DNM = 220 – Umur
= 220 – 14
= 206
Denyut nadi maksimal murid yang berumur 14 tahun, yaitu 206 denyut nadinya setiap menitnya. Kemudian, intensitas gerakannya antara 75 – 90% dengan waktu gerakan selama 20 menit. Bila dilakukan dengan intensitas 75% maka denyut nadi maksimal, yaitu sebagai berikut.
DNM = 220 – Umur × 75%
= 220 – 14 × 75%
= 206 × 75%
= 154 denyut nadi, setiap menitnya.
1. Jenis Gerakan
Untuk mendapatkan kebugaran jasmani yang prima, gerakan yang dilakukan harus mulai gerakan kaki hingga kepala. Gerakannya sebaiknya yang mudah dilakukan dan yang tidak membutuhkan biaya yang banyak, misalnya jalan kaki atau jogging (lari santai).
2. Waktu
Gerakan untuk kebugaran jasmani dilakukan selama 20 menit. Waktu ini digunakan untuk gerakan inti, tidak termasuk gerakan pemanasan/penenangan.
3. Frekuensi
Agar kebutuhan tingkat kebugaran jasmani yang kita harapkan dapat tercapai maka gerakan dilakukan paling tidak 5 kalidalam satu minggu. Untuk menjaga daya tahan tubuh tetap prima khususnya kardiovaskuler intensitas ajaran harus diperhatikan atau bahkan ditingkatkan.
4. Cek Denyut Nadi
Cek frekuensi Denyut Nadi Maksimal (DNM) dihitung dengan cara berikut.
DNM = 220 – Umur
Misalnya, mengukur DNM murid yang umurnya 14 tahun, dengan cara berikut.
DNM = 220 – Umur
= 220 – 14
= 206
Denyut nadi maksimal murid yang berumur 14 tahun, yaitu 206 denyut nadinya setiap menitnya. Kemudian, intensitas gerakannya antara 75 – 90% dengan waktu gerakan selama 20 menit. Bila dilakukan dengan intensitas 75% maka denyut nadi maksimal, yaitu sebagai berikut.
DNM = 220 – Umur × 75%
= 220 – 14 × 75%
= 206 × 75%
= 154 denyut nadi, setiap menitnya.
Rabu, 06 April 2016
Sebutkan bentuk-bentuk latihan kekuatan otot kaki dan otot punggung?
Latihan kekuatan dan daya tahan otot kaki, misalnya sebagai berikut.
a. Gerakan Naik Turun Tangga
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Posisi awal, berdiri di depan tangga.
2) Gerakannya, kaki naik turun dari tangga dimulai dengan kaki kanan.
3) Gerakan ini dilakukan lebih lama lebih baik.
b. Gerakan Loncat Katak
Cara melakukan sebagai berikut
1) Posisi awal dengan sikap jongkok kedua tangan diletakkan di pinggang.
2) Gerakannya, meloncat-loncat ke depan.
3) Gerakan ini dilakukan dengan jarak tempuh sekitar 10meter
c. Gerakan Jongkok Berdiri (Squat Thrust)
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Siswa-siswa berdiri membentuk barisan dengan menghadap serong kanan.
2) Setiap anak berdiri dengan sikap sempurna.
3) Kemudian, jongkok dilanjutkan kedua kaki secara bersama- sama dilemparkan ke belakang.
4) Setelah itu, kembali ke posisi jongkok dan berdiri ke posisi semula
Latihan kekuatan dan daya tahan otot punggung, misalnya sebagai berikut.
a. Gerakan Mencium Lutut
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Posisi awal, duduk selonjor dengan kedua kaki rapat.
2) Tubuh dibungkuk-bungkukkan, tangan lurus ke depan hingga muka, dan dada menyentuh lutut.
3) Setelah mampu mencium lutut, ditahan beberapa saat.
b. Gerakan Membungkuk-bungkukkan Tubuh
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Posisi awal, berdiri, kedua kaki rapat.
2) Tubuh dibungkuk-bungkukkan dengan lutut tidak ditekuk.
3) Setelah dibungkuk-bungkukkan, tubuh ditengadahkan.
4) Gerakan ini dilakukan selama 2 × 8 hitungan
a. Gerakan Naik Turun Tangga
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Posisi awal, berdiri di depan tangga.
2) Gerakannya, kaki naik turun dari tangga dimulai dengan kaki kanan.
3) Gerakan ini dilakukan lebih lama lebih baik.
b. Gerakan Loncat Katak
Cara melakukan sebagai berikut
1) Posisi awal dengan sikap jongkok kedua tangan diletakkan di pinggang.
2) Gerakannya, meloncat-loncat ke depan.
3) Gerakan ini dilakukan dengan jarak tempuh sekitar 10meter
c. Gerakan Jongkok Berdiri (Squat Thrust)
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Siswa-siswa berdiri membentuk barisan dengan menghadap serong kanan.
2) Setiap anak berdiri dengan sikap sempurna.
3) Kemudian, jongkok dilanjutkan kedua kaki secara bersama- sama dilemparkan ke belakang.
4) Setelah itu, kembali ke posisi jongkok dan berdiri ke posisi semula
Latihan kekuatan dan daya tahan otot punggung, misalnya sebagai berikut.
a. Gerakan Mencium Lutut
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Posisi awal, duduk selonjor dengan kedua kaki rapat.
2) Tubuh dibungkuk-bungkukkan, tangan lurus ke depan hingga muka, dan dada menyentuh lutut.
3) Setelah mampu mencium lutut, ditahan beberapa saat.
b. Gerakan Membungkuk-bungkukkan Tubuh
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Posisi awal, berdiri, kedua kaki rapat.
2) Tubuh dibungkuk-bungkukkan dengan lutut tidak ditekuk.
3) Setelah dibungkuk-bungkukkan, tubuh ditengadahkan.
4) Gerakan ini dilakukan selama 2 × 8 hitungan
Bentuk latihan kekuatan dan daya tahan otot
Bentuk Latihan Kekuatan dan Daya Tahan Otot
Latihan kekuatan dan daya tahan otot dapat dilakukan dengan gerakan push-up dan pull-up berikut ini.
a. Gerakan Pull-up
Cara melakukan gerakan ini sebagai berikut.
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Posisi tubuh tengkurap dengan bertumpu pada tangan dan kaki.
2) Gerakkan tubuh naik turun dengan pandangan mata ke arah depan
Latihan kekuatan dan daya tahan otot dada dan bahu dapat dilakukan dengan gerakan sebagai berikut.
a. Gerakan Back-up
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Posisi awal, tubuh tengkurap, kedua tangan dikaitkan dan diletakkan di belakang kepala.
2) Gerakannya, tubuh bagian atas diangkat-angkat dan kedua kaki dipegang oleh kedua tangan temannya.
b. Gerakan Sit-up
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Posisi awal, telentang dengan kedua tangan dikaitkan di letakkan di belakang kepala.
2) Gerakannya, tubuh bangun kembali telentang dan kembali bangun lagi.
3) Gerakan ini dilakukan lebih banyak akan lebih baik.
Latihan kekuatan dan daya tahan otot dapat dilakukan dengan gerakan push-up dan pull-up berikut ini.
a. Gerakan Pull-up
Cara melakukan gerakan ini sebagai berikut.
- Berdiri di bawah palang tunggal.
- Meloncat sendiri atau dibantu orang lain dan kedua tangan memegang palang tunggal selebar bahu menghadap ke depan.
- Gerakannya, kedua tangan mengangkat badan hingga dagu melewati palang
- Kemudian, badan diturunkan ke posisi semula.
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Posisi tubuh tengkurap dengan bertumpu pada tangan dan kaki.
2) Gerakkan tubuh naik turun dengan pandangan mata ke arah depan
Latihan kekuatan dan daya tahan otot dada dan bahu dapat dilakukan dengan gerakan sebagai berikut.
a. Gerakan Back-up
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Posisi awal, tubuh tengkurap, kedua tangan dikaitkan dan diletakkan di belakang kepala.
2) Gerakannya, tubuh bagian atas diangkat-angkat dan kedua kaki dipegang oleh kedua tangan temannya.
b. Gerakan Sit-up
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Posisi awal, telentang dengan kedua tangan dikaitkan di letakkan di belakang kepala.
2) Gerakannya, tubuh bangun kembali telentang dan kembali bangun lagi.
3) Gerakan ini dilakukan lebih banyak akan lebih baik.
Sebutkan macam-macam sikap pasang dalam pencak silat?
Sikap Pasang
Sikap pasang, yaitu kombinasi sikap kaki dan tangan dengan posisi kuda-kuda atau tanpa kuda-kuda yang diikuti dengan kesiagaan mental dan indera secara total.
Ditinjau dari penggunaannya, sikap pasang terdiri atas berikut.
a. Sikap pasang terbuka, yaitu sikap pasang dengan tangan, dada, lengan tidak melindungi tubuh
b. Sikap pasang tertutup, yaitu dengan sikap tangan dan lengan melindungi tubuh.
Macam-Macam Sikap Pasang
Macam-macam sikap pasang adalah sebagai berikut.
a. Sikap pasang satu, caranya sebagai berikut.
- Sikap kuda-kuda tengah ke belakang.
- Berat badan di tengah dan posisi kanan dan kiri sejajar.
- Posisi kedua tangan di depan dada dengan telapak tangan dibuka.
b. Sikap pasang dua, caranya sebagai berikut.
- Posisi kaki kuda-kuda tengah serong.
- Tangan kiri di depan dada dengan jari-jari tangan dibuka.
- Tangan kanan juga diletakkan di depan dalam keadaan mengepal.
c. Sikap pasang tiga, caranya sebagai berikut.
- Posisi kaki kuda-kuda tengah.
- Kedua tangan disilangkan di depan dada dengan telapak tangan dibuka menghadap ke luar.
g. Sikap pasang tujuh, caranya berikut.
Posisi berdiri satu kaki sedangkan kaki yang lain diangkat ke depan.
k. Sikap pasang sebelas, caranya sebagai berikut.
Salah satu lutut bertumpu di lantai dan kaki yang lain lutut ditekuk secara tegak lurus. Salah satu lengan diluruskan ke depan dengan telapak tangan menghadap ke atas dan tangan yang lain diluruskan ke atas dengan pergelangan tangan ditekuk telapak tangannya menghadap ke atas.
l. Sikap pasang dua belas, caranya sebagai berikut.
Duduk bersila dengan kedua tangan diangkat dan telapak tangan menghadap ke atas
Sikap pasang, yaitu kombinasi sikap kaki dan tangan dengan posisi kuda-kuda atau tanpa kuda-kuda yang diikuti dengan kesiagaan mental dan indera secara total.
Ditinjau dari penggunaannya, sikap pasang terdiri atas berikut.
a. Sikap pasang terbuka, yaitu sikap pasang dengan tangan, dada, lengan tidak melindungi tubuh
b. Sikap pasang tertutup, yaitu dengan sikap tangan dan lengan melindungi tubuh.
Macam-Macam Sikap Pasang
Macam-macam sikap pasang adalah sebagai berikut.
a. Sikap pasang satu, caranya sebagai berikut.
- Sikap kuda-kuda tengah ke belakang.
- Berat badan di tengah dan posisi kanan dan kiri sejajar.
- Posisi kedua tangan di depan dada dengan telapak tangan dibuka.
b. Sikap pasang dua, caranya sebagai berikut.
- Posisi kaki kuda-kuda tengah serong.
- Tangan kiri di depan dada dengan jari-jari tangan dibuka.
- Tangan kanan juga diletakkan di depan dalam keadaan mengepal.
c. Sikap pasang tiga, caranya sebagai berikut.
- Posisi kaki dengan kuda-kuda samping lutut kanan ditekuk dan kaku kiri lurus.
- Tangan kanan lurus dengan jari-jari dibuka dan tangan kiri menyilang di depan dada telapak tangan juga dibukaatau posisi sebaliknya.
- Posisi kaki dengan kuda-kuda depan.
- Tangan yang ada di depan mengepal dan telapak tangan lainnya menyilang di depan dada dengan telapak tangan de. Sikap pasang lima, caranya sebagai berikut. Posisi kaki kuda-kuda tengah. Salah satu tangan mengepal menghadap ke atas dan telapak tangan lainnya dibuka menyilang di depan dada.
- Posisi kaki kuda-kuda tengah.
- Kedua tangan disilangkan di depan dada dengan telapak tangan dibuka menghadap ke luar.
g. Sikap pasang tujuh, caranya berikut.
- Posisi tubuh berdiri dengan salah satu kaki disilangkan di belakang kaki yang lain.
- Salah satu tangan diluruskan dengan telapak tangan terbuka dan tangan yang lain diangkat sejajar dengan kepala dengan telapak tangan dibuka.
- Posisi berdiri salah satu kaki disilangkan ke depan
- Kedua tangan diletakkan di depan dada dengan salah satu telapak tangan menghadap ke atas dan yang lain menghadap ke depan dengan pergelangan tangan ditekuk.
- Posisi kaki kuda-kuda belakang
- Kedua tangan diletakkan di depan dada salah satu tangan dengan telapak tangan dibuka dan tangan yang lain mengepal.
Posisi berdiri satu kaki sedangkan kaki yang lain diangkat ke depan.
k. Sikap pasang sebelas, caranya sebagai berikut.
Salah satu lutut bertumpu di lantai dan kaki yang lain lutut ditekuk secara tegak lurus. Salah satu lengan diluruskan ke depan dengan telapak tangan menghadap ke atas dan tangan yang lain diluruskan ke atas dengan pergelangan tangan ditekuk telapak tangannya menghadap ke atas.
l. Sikap pasang dua belas, caranya sebagai berikut.
Duduk bersila dengan kedua tangan diangkat dan telapak tangan menghadap ke atas
Jelaskan bentuk-bentuk teknik dasar tolak peluru?
a. Teknik Memegang Peluru
Ada tiga macam cara memegang peluru dan meletakkan di bahu
1) Peluru diletakkan pada pangkal jari-jari di telapak tangan.
a) Jari telunjuk, jari tengah, dan jari kelingking adalah titik tolak yang utama dan membantu tolakan.
b) Jari-jari ini tidak boleh berjauhan, jari kelingking dan ibu jari menjaga peluruagar tidak jatuh.
2) Peluru diletakkan di depan bahu (pada tulang selangka dan leher).
3) Siku diangkat setinggi bahu, peluru menempel pada tulang rahang bagian bawah.
b. Tolak Peluru dengan Awalan Menyamping (Gaya Ortodock)
Cara melakukan adalah sebagai berikut.
Cara melakukan, yaitu sebagai berikut
Ada tiga macam cara memegang peluru dan meletakkan di bahu
1) Peluru diletakkan pada pangkal jari-jari di telapak tangan.
a) Jari telunjuk, jari tengah, dan jari kelingking adalah titik tolak yang utama dan membantu tolakan.
b) Jari-jari ini tidak boleh berjauhan, jari kelingking dan ibu jari menjaga peluruagar tidak jatuh.
2) Peluru diletakkan di depan bahu (pada tulang selangka dan leher).
3) Siku diangkat setinggi bahu, peluru menempel pada tulang rahang bagian bawah.
b. Tolak Peluru dengan Awalan Menyamping (Gaya Ortodock)
Cara melakukan adalah sebagai berikut.
- Sikap awal berdiri menyamping dengan sektor tolakan berada di sektor kiri tubuhnya, lutut kaki kanan ditekuk, sedangkan kaki kiri diluruskan ke belakang. Berat badan berada pada kaki kanan dengan pandangan mata ke depan.
- Tangan kanan memegang peluru yang diletakkan di atas bahu kanan menempel pada rahang, sedangkan tangan kiri diangkat ditekuk di depan wajah kiri berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.
- Gerakan akan menolak, yaitu kaki kiri diangkat kemudian diputarkan ke arah kiri sebanyak 2–3 kali putaran kemudian kaki kiri berpijak di sebelah kaki kanan
- Kaki kiri digeser ke samping kiri sambil kaki kanan juga digeser mengikuti arah kaki kiri bergeser
- Waktu kedua kaki bergeser ke kiri, peluru dilemparkan dengan cara tangan kanan yang memegang peluru didorong ke arah depan atas, jalannya peluru membentuk parabola diikuti pandangan mata ke arah jalannya peluru.
- Sikap akhir, berat badan berada di kaki kanan diusahakan tubuh tidak ke luar dari lingkaran
Cara melakukan, yaitu sebagai berikut
- Sikap awal, berdiri membelakangi sektor tolakan dengan berat badan ada di kaki kanan sambil tubuh dibungkukkan.
- Kaki kiri berada di belakang sedikit diangkat, tetapi ujung kaki masih berpijak dengan tanah.
- Tangan kanan memegang peluru yang diletakkan di atas bahu yang menempel dengan daun telinga, sedangkan tangan kiri ditekuk ke atas menyilang di atas wajah.
- Gerakannya, yaitu, tubuh dalam keadaan rendah penuh kombinasi, sambil kaki kiri diayun-ayunkan ke depan dan ke belakang kemudian peluru ditolakka
- Pada waktu menolakkan peluru diikuti berat badan diputar ke belakang sambil kaki digeser ke belakang.
- Posisi akhir, setelah peluru ditolakkan dengan keras yang diikuti pandangan mata, kemudian berat badan ganti pada kaki kiri.
- Keseimbangan tubuh tetap dijaga agar tidak terpental ke luar lingkaran
Senin, 04 April 2016
Apa saja hal-hal penting yang harus dipersiapkan dalam pementasan teater?
Adapun hal-hal yang harus dipersiapkan dalam pementasan teater adalah sebagai berikut.
1. Naskah atau Lakon
Naskah atau lakon harus dibuat terlebih dahulu karena perannya sangat penting dalam sebuah pertunjukan teater. Naskah ini akan memberi batasan kepada sutradara dan pemain serta untuk penyesuaian panggung dan latar.
2. Pemain
Pemain adalah orang-orang yang akan memerankan tokoh yang ada dalam naskah. Pemilihan pemain yang sesuai dengan naskah akan berpengaruh pada keberhasilan suatu peran, bahkan keberhasilan secara keseluruhan pementasan.
3. Properti
Properti atau pakaian yang akan dikenakan oleh pemain sangat penting karena akan menunjang pada pengidentifikasian tokoh atau karakter tertentu. Properti harus sesuai dengan peran apalagi pada pementasan teater yang membawakan cerita pewayangan. Misalnya, seorang raja menggunakan baju kerajaan dan memakai mahkota
4. Arena Pertunjukan
Arena pertunjukan adalah tempat untuk pelaksanaan pementasan. Tempat ini bisa di lapangan terbuka atau ruang pementasan. Jika di tempat terbuka, semuanya harus disesuaikan dengan keadaan. Misalnya, pencahayaan bisa menggunakan obor atau lampu petromak, latar bisa sederhana tanpa background, posisi penonton bisa setengah melingkar, dan pengiring musik bisa ditempatkan di samping.
5. Penonton
Penonton adalah penikmat pertunjukan teater. Penonton harus ditempatkan sesuai dengan posisi panggung, jangan sampai posisi penonton berada di belakang panggung. Satu hal yang penting yaitu menentukan cara agar pertunjukan dipenuhi oleh penonton. Caranya bisa dilakukan yaitu dengan pengumuman lewat pamflet poster, baliho, atau untuk di pedesaan biasanya pengumuman langsung melalui pengeras suara yang berkeliling. Di zaman modern seperti sekarang, bisa menggunakan iklan di televisi atau radio.
1. Naskah atau Lakon
Naskah atau lakon harus dibuat terlebih dahulu karena perannya sangat penting dalam sebuah pertunjukan teater. Naskah ini akan memberi batasan kepada sutradara dan pemain serta untuk penyesuaian panggung dan latar.
2. Pemain
Pemain adalah orang-orang yang akan memerankan tokoh yang ada dalam naskah. Pemilihan pemain yang sesuai dengan naskah akan berpengaruh pada keberhasilan suatu peran, bahkan keberhasilan secara keseluruhan pementasan.
3. Properti
Properti atau pakaian yang akan dikenakan oleh pemain sangat penting karena akan menunjang pada pengidentifikasian tokoh atau karakter tertentu. Properti harus sesuai dengan peran apalagi pada pementasan teater yang membawakan cerita pewayangan. Misalnya, seorang raja menggunakan baju kerajaan dan memakai mahkota
4. Arena Pertunjukan
Arena pertunjukan adalah tempat untuk pelaksanaan pementasan. Tempat ini bisa di lapangan terbuka atau ruang pementasan. Jika di tempat terbuka, semuanya harus disesuaikan dengan keadaan. Misalnya, pencahayaan bisa menggunakan obor atau lampu petromak, latar bisa sederhana tanpa background, posisi penonton bisa setengah melingkar, dan pengiring musik bisa ditempatkan di samping.
5. Penonton
Penonton adalah penikmat pertunjukan teater. Penonton harus ditempatkan sesuai dengan posisi panggung, jangan sampai posisi penonton berada di belakang panggung. Satu hal yang penting yaitu menentukan cara agar pertunjukan dipenuhi oleh penonton. Caranya bisa dilakukan yaitu dengan pengumuman lewat pamflet poster, baliho, atau untuk di pedesaan biasanya pengumuman langsung melalui pengeras suara yang berkeliling. Di zaman modern seperti sekarang, bisa menggunakan iklan di televisi atau radio.
Apa saja bentuk-bentuk teknik latihan peran?
Adapun teknik latihan peran antara lain sebagai berikut.
1. Teknik Olah Tubuh
Setiap orang memiliki bentuk dan karakteristik yang berbeda. Ada tubuh yang bentuknya tipis, kekar, persegi, dan sebagainya. Ada yang beranggapan bahwa orang yang bertubuh ramping lebih lentur daripada orang yang bertubuh gemuk. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Bisa saja orang yang bertubuh gemuk lebih lentur daripada orang yang bertubuh ramping. Nah, bagi pelaku teater, tubuh harus diolah atau dilatih agar tidak kaku saat berperan di atas panggung. Sebelum melakukan latihan, sebaiknya perhatikan denyut nadi terlebih dahulu untuk mengetahui kerja jantung dalam memompakan darah ke seluruh tubuh. Kamu dapat menghitung denyut nadi yang ada di leher atau di pergelangan tangan dalam. Penghitungan denyut nadi yang ada di pergelangan tangan lebih dianjurkan untuk menghasilkan perhitungan yang tepat. Cara menghitung denyut nadi yang ada di pergelangan tangan yaitu dengan meletakkan jari tengah di atas pergelangan tangan dalam dengan ibu jari atau jari jempol. Penghitungan dilakukan selama enam detik dan hasilnya dikalikan sepuluh, atau penghitungan dilakukan selama sepuluh detik dan hasilnya dikalikan enam. Perhitungan denyut nadi ini disebut dengan perhitungan denyut nadi sesuai umur peserta latihan.
Adapun denyut nadi maksimal yang dapat dicapai dapat diketahui dengan mengurangi angka 220 dengan jumlah umur. Apabila denyut nadi kurang dari 100 denyut per menit, sebaiknya melakukan jalan cepat atau loncat-loncat selama lima menit sampai mencapai denyut nadi 100 denyut per menit yang merupakan batas terendah denyut nadi yang aman untuk melakukan latihan. Setelah mencapai denyut nadi latihan, latihan olah tubuh siap dilaksanakan dengan latihan pemanasan. Pola-pola latihan bisa kamu pelajari dari pola yang telah ada. Misalnya, pola olahraga atau bisa kamu buat sendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan
a. Latihan Olahraga Fisik.
Latihan ini bertujuan untuk melatih kekuatan dan kelenturan serta daya tahan tubuh dan koordinasi gerak tubuh. Latihan ini bisa dimulai dari bagian wajah, yaitu menggerakan bagian wajah. Hal ini berguna untuk melatih mimik wajah. Kemudian, latihlah gerakan tangan supaya luwes. Latihannya bisa seperti latihan menari Selanjutnya, teruskan latihan ke arah tubuh dan bagian kaki. Setelah semuanya dilatih dengan baik, koordinasikan semua gerakan dalam satu rangkaian gerakan menggunakan iringan musik (seperti menari). Teruslah berlatih agar suatu saat tubuh kamu akan lebih baik. Tentunya latihan tersebut harus ditunjang dengan penguasaangerakan yang baik.
b. Latihan Rangkaian Gerakan
Setelah latihan umum dikuasai, langkah selanjutnya adalah latihan gerakan yang ditentukan sesuai permintaan. Jenis latihan ini lebih spesifik. Contohnya latihan gerakan lemah gemulai, posisi tubuh ketika terkejut atau mengekspresikan kebahagiaan, posisi tubuh jika sedang marah, dan sebagainya.
2. Olah Suara (Vokal)
Suara adalah unsur yang sangat penting dalam berteater. Suara/vokal yang baik akan mampu mengekspresikan karakter tokoh yang dimainkan. Jenis suara tiap orang berbeda-beda, tetapi di dalam teater dituntut untuk bisa menirukan suara sesuai tokoh yang diperankan. Berolah suara tidak hanya terbatas pada jenis karakter tertentu. Misalnya, suara berat, ringan, halus, mendesah, berteriak, melenguh, menangis, dan membentak saja. Akan tetapi, berolah suara dalam teater lebih kompleks lagi. Seorang pemain juga dituntut untuk bisa menirukan dialek (logat bicara), harus benar dan tepat dalam membaca teks, harus bisa menyanyi, dan harus pandai mengolah suarasuara alam.
Semua kemampuan vokal itu memerlukan latihan yang keras dan disiplin yang tinggi karena akan bermanfaat ketika bermain teater kelak. Pengucapan kata dengan baik dan benar sesuai konteks sehingga setiap huruf, kata, dan kalimat yang diucapkan dapat didengar dan dimengerti dengan jelas oleh penonton. Hal ini akan memberi nilai tambah pada keberhasilan pementasan teater. Sebagaimana latihan olah tubuh, latihan olah suara pun memerlukan pemanasan terlebih dahulu. Fungsi pemanasan ini yaitu mengendorkan otot-otot organ produksi suara. Latihan pemanasan olah suara diawali dengan senam wajah, senam lidah, dan senam rahang.
Pedoman latihan olah suara yaitu sebagai berikut
Seorang pemain teater memiliki kecerdasan tersendiri. Ia harus mampu memerankan suatu peran yang kontradiktif dengan dirinya. Contohnya, peran orang gila. Dengan peran tersebut, pemain harus menunjukkan bahwa ia tidak normal, cara bertingkah laku orang gila, bertutur kata sekenanya, gerakan tubuh sedang berdiri, duduk, mimik wajah sedih, bingung, dan marah. Peran suatu tokoh itu membutuhkan
sebuah pendalaman jiwa, yaitu konsentrasi. Konsentrasi dapat dikuasai dengan cara memusatkan seluruh pikiran dan perasaan pada peran tersebut. Untuk mengetahui tingkah laku dan peran yang dimainkan, kamu dapat mengamati orang aslinya. Kesuksesan dalam memerankan tokoh tertentu dapat terwujud jika daya imajinasi kamu terlatih. Konsentrasi dan daya imajinasi dalam berteater sangat diperlukan untuk membawa penonton pada alur cerita yang diinginkan. Dengan begitu, penonton akan mengerti dan memahami pertunjukan sehingga pementasan teater akan berkenan di hati mereka
1. Teknik Olah Tubuh
Setiap orang memiliki bentuk dan karakteristik yang berbeda. Ada tubuh yang bentuknya tipis, kekar, persegi, dan sebagainya. Ada yang beranggapan bahwa orang yang bertubuh ramping lebih lentur daripada orang yang bertubuh gemuk. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Bisa saja orang yang bertubuh gemuk lebih lentur daripada orang yang bertubuh ramping. Nah, bagi pelaku teater, tubuh harus diolah atau dilatih agar tidak kaku saat berperan di atas panggung. Sebelum melakukan latihan, sebaiknya perhatikan denyut nadi terlebih dahulu untuk mengetahui kerja jantung dalam memompakan darah ke seluruh tubuh. Kamu dapat menghitung denyut nadi yang ada di leher atau di pergelangan tangan dalam. Penghitungan denyut nadi yang ada di pergelangan tangan lebih dianjurkan untuk menghasilkan perhitungan yang tepat. Cara menghitung denyut nadi yang ada di pergelangan tangan yaitu dengan meletakkan jari tengah di atas pergelangan tangan dalam dengan ibu jari atau jari jempol. Penghitungan dilakukan selama enam detik dan hasilnya dikalikan sepuluh, atau penghitungan dilakukan selama sepuluh detik dan hasilnya dikalikan enam. Perhitungan denyut nadi ini disebut dengan perhitungan denyut nadi sesuai umur peserta latihan.
Adapun denyut nadi maksimal yang dapat dicapai dapat diketahui dengan mengurangi angka 220 dengan jumlah umur. Apabila denyut nadi kurang dari 100 denyut per menit, sebaiknya melakukan jalan cepat atau loncat-loncat selama lima menit sampai mencapai denyut nadi 100 denyut per menit yang merupakan batas terendah denyut nadi yang aman untuk melakukan latihan. Setelah mencapai denyut nadi latihan, latihan olah tubuh siap dilaksanakan dengan latihan pemanasan. Pola-pola latihan bisa kamu pelajari dari pola yang telah ada. Misalnya, pola olahraga atau bisa kamu buat sendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan
a. Latihan Olahraga Fisik.
Latihan ini bertujuan untuk melatih kekuatan dan kelenturan serta daya tahan tubuh dan koordinasi gerak tubuh. Latihan ini bisa dimulai dari bagian wajah, yaitu menggerakan bagian wajah. Hal ini berguna untuk melatih mimik wajah. Kemudian, latihlah gerakan tangan supaya luwes. Latihannya bisa seperti latihan menari Selanjutnya, teruskan latihan ke arah tubuh dan bagian kaki. Setelah semuanya dilatih dengan baik, koordinasikan semua gerakan dalam satu rangkaian gerakan menggunakan iringan musik (seperti menari). Teruslah berlatih agar suatu saat tubuh kamu akan lebih baik. Tentunya latihan tersebut harus ditunjang dengan penguasaangerakan yang baik.
b. Latihan Rangkaian Gerakan
Setelah latihan umum dikuasai, langkah selanjutnya adalah latihan gerakan yang ditentukan sesuai permintaan. Jenis latihan ini lebih spesifik. Contohnya latihan gerakan lemah gemulai, posisi tubuh ketika terkejut atau mengekspresikan kebahagiaan, posisi tubuh jika sedang marah, dan sebagainya.
2. Olah Suara (Vokal)
Suara adalah unsur yang sangat penting dalam berteater. Suara/vokal yang baik akan mampu mengekspresikan karakter tokoh yang dimainkan. Jenis suara tiap orang berbeda-beda, tetapi di dalam teater dituntut untuk bisa menirukan suara sesuai tokoh yang diperankan. Berolah suara tidak hanya terbatas pada jenis karakter tertentu. Misalnya, suara berat, ringan, halus, mendesah, berteriak, melenguh, menangis, dan membentak saja. Akan tetapi, berolah suara dalam teater lebih kompleks lagi. Seorang pemain juga dituntut untuk bisa menirukan dialek (logat bicara), harus benar dan tepat dalam membaca teks, harus bisa menyanyi, dan harus pandai mengolah suarasuara alam.
Semua kemampuan vokal itu memerlukan latihan yang keras dan disiplin yang tinggi karena akan bermanfaat ketika bermain teater kelak. Pengucapan kata dengan baik dan benar sesuai konteks sehingga setiap huruf, kata, dan kalimat yang diucapkan dapat didengar dan dimengerti dengan jelas oleh penonton. Hal ini akan memberi nilai tambah pada keberhasilan pementasan teater. Sebagaimana latihan olah tubuh, latihan olah suara pun memerlukan pemanasan terlebih dahulu. Fungsi pemanasan ini yaitu mengendorkan otot-otot organ produksi suara. Latihan pemanasan olah suara diawali dengan senam wajah, senam lidah, dan senam rahang.
Pedoman latihan olah suara yaitu sebagai berikut
- Konsentrasi dan sadar pada pekerjaan. Kesadaran ini akan memicu kepada ingatanmu.
- Santai dan lakukan pengulangan-pengulangan dalam latihan ini karena otototot organ tubuh bukan suatu hal yang mekanis, melainkan lebih bersifat ritmis.
- Hindari ketegangan dan lakukan segala sesuatu dengan wajar secara alami
- Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, jangan lakukan latihan secara terburu-buru. Beri kesempatan otot-otot dan persendian untuk menyesuaikan perintahmu.
- Lakukan semua latihan ini secara bertahap, mulai dari tempo lambat sampai dengan tempo cepat
Seorang pemain teater memiliki kecerdasan tersendiri. Ia harus mampu memerankan suatu peran yang kontradiktif dengan dirinya. Contohnya, peran orang gila. Dengan peran tersebut, pemain harus menunjukkan bahwa ia tidak normal, cara bertingkah laku orang gila, bertutur kata sekenanya, gerakan tubuh sedang berdiri, duduk, mimik wajah sedih, bingung, dan marah. Peran suatu tokoh itu membutuhkan
sebuah pendalaman jiwa, yaitu konsentrasi. Konsentrasi dapat dikuasai dengan cara memusatkan seluruh pikiran dan perasaan pada peran tersebut. Untuk mengetahui tingkah laku dan peran yang dimainkan, kamu dapat mengamati orang aslinya. Kesuksesan dalam memerankan tokoh tertentu dapat terwujud jika daya imajinasi kamu terlatih. Konsentrasi dan daya imajinasi dalam berteater sangat diperlukan untuk membawa penonton pada alur cerita yang diinginkan. Dengan begitu, penonton akan mengerti dan memahami pertunjukan sehingga pementasan teater akan berkenan di hati mereka
Apa saja nama teater tradisional didaerah Indonesia?
Berikut ini beberapa bentuk teater tradisional yang ada di beberapa daerah di Indonesia.
1. Teater Ketoprak
Ketoprak adalah jenis teater yang lahir dan berkembang di Yogyakarta sekitar 1925-1927. Awalnya ketoprak dikenal dengan nama “ketoprak ongkek” atau “ketoprak barangan” yang hampir setingkat dengan ngamen. Alat musik pengiringnya terdiri atas kenong, gendang, terbang, dan seruling. Biasanya teater ini disajikan dengan cara menari, berjoget disertai nyanyian, dan melibatkan dialogdialog dalam bahasa Jawa sehari-hari. Pentasnya di tempat terbuka atau dalam ruangan, bahkan dipentaskan pula di lingkungan keraton.
2. Wayang Orang
Wayang orang adalah cerita yang mengambil lakon dalam kisah pewayangan (wayang purwa/ wayang kulit). Kisah yang diambil seputar cerit Mahabharata dan Ramayana. Wayang orang ini dipentaskan dengan pemeran orang dewasa dan disajikan dengan gerakan tari. Tata rias dan tata busana dalam teater ini bersifat mengikat dan harus disesuaikan dengan pakem dalam pewayangan.
3. Ludruk
Ludruk adalah kesenian khas rakyat yang berasal dari Jawa Timur. Ludruk berbentuk sandiwara (drama) yang dipertontonkan melalui tarian dan nyanyian yang dipentaskan di tempat terbuka atau di dalam ruangan. Keunikan lain dari ludruk yaitu semua pemainnya pria. Bahkan, peran wanita pun dimainkan oleh pria
Reog
Reog adalah seni tradisional hiburan rakyat yang dipertontonkan dalam bentuk tarian di tempat terbuka. Reog mengandung unsur magis. Penari utamanya mengenakan hiasan topeng berkepala singa dengan hiasan bulu merak yang mengembang ke atas seperti kipas berukuran besar. Beberapa penari lainnya bertopeng dan berkuda lumping yang semuanya lakilaki, biasanya mengenakan baju khas Jawa dan berkaos loreng (putih dengan strip horizontal berwarna merah). Tontonan tradisional ini bersifat humor (jenaka) yang mengandung sindiran atau plesetan terhadap situasi dan kondisi masyarakat.
5. Lenong
Lenong adalah jenis pertunjukan sandiwara yang berasal dari Betawi (Jakarta) yang dipentaskan dengan iringan gambang kromong. Dialognya menggunakan dialek Betawi yang diselingi dengan lawakan dan disisipi dengan adegan silat.
6. Topeng Banjet
Topeng banjet adalah sandiwara tradisional yang berasal dari Karawang (Jawa Barat). Topeng banjet juga terdapat di wilayah Bekasi dan Cisalak (Bogor). Di wilayah Parahiyangan, teater ini disebut Banjet saja. Iringan gamelan dan tarian topeng banjet mirip dengan irama gamelan Bali. Alat musik yang digunakan untuk mengiringi teater ini antara lain rebab leher panjang (tehian), kecrek, kendang, keromong, dan gong
7. RandaiRandai adalah jenis seni teater tradisi daerah Minangkabau. Penyajiannya dilakukan dengandialog yang disampaikan dengan dendang atau gurindam. Iringan musik dalam pertunjukan randai terdiri atas puput batang padi, talempong, gendang, dan rebana. Pertunjukannya dilakukan di arena dengan formasi penonton melingkar.
8. Mamanda
Mamanda adalah jenis teater khas daerah Kalimantan Selatan. Pertunjukannya dilakukan dengan busana yang mewah dan serba gemerlap, serta diringi dengan musik sederhana yang bersifat sugesti
9. Sanghyang
Sanghyang adalah teater yang berkembang di Bali yang disuguhkan dalam bentuk tarian yang bersifat religius. Pertunjukan sanghyang ini merupakan pertunjukan penolak bala atau wabah penyakit. Tarian Sanghyang dilakukan oleh dua orang anak perempuan yang belum balig. Sebelum menari, kedua anaktersebut diupacarai untuk memohon datangnya roh Dedari pada tubuh kedua anak tersebut. Upacaranya diiringi oleh paduan suara gending sanghyang.
10. Sendratari (Seni Drama dan Tari)
Sendratari adalah teater yang menggabungkan drama atau cerita yang disajikan dalam bentuk tarian tanpa dialog, diiringi oleh musik gamelan, dan menyajikan cerita lama atau cerita pewayangan. Contohnya, sendratari Jaka Tarub.
1. Teater Ketoprak
Ketoprak adalah jenis teater yang lahir dan berkembang di Yogyakarta sekitar 1925-1927. Awalnya ketoprak dikenal dengan nama “ketoprak ongkek” atau “ketoprak barangan” yang hampir setingkat dengan ngamen. Alat musik pengiringnya terdiri atas kenong, gendang, terbang, dan seruling. Biasanya teater ini disajikan dengan cara menari, berjoget disertai nyanyian, dan melibatkan dialogdialog dalam bahasa Jawa sehari-hari. Pentasnya di tempat terbuka atau dalam ruangan, bahkan dipentaskan pula di lingkungan keraton.
2. Wayang Orang
Wayang orang adalah cerita yang mengambil lakon dalam kisah pewayangan (wayang purwa/ wayang kulit). Kisah yang diambil seputar cerit Mahabharata dan Ramayana. Wayang orang ini dipentaskan dengan pemeran orang dewasa dan disajikan dengan gerakan tari. Tata rias dan tata busana dalam teater ini bersifat mengikat dan harus disesuaikan dengan pakem dalam pewayangan.
3. Ludruk
Ludruk adalah kesenian khas rakyat yang berasal dari Jawa Timur. Ludruk berbentuk sandiwara (drama) yang dipertontonkan melalui tarian dan nyanyian yang dipentaskan di tempat terbuka atau di dalam ruangan. Keunikan lain dari ludruk yaitu semua pemainnya pria. Bahkan, peran wanita pun dimainkan oleh pria
Reog
Reog adalah seni tradisional hiburan rakyat yang dipertontonkan dalam bentuk tarian di tempat terbuka. Reog mengandung unsur magis. Penari utamanya mengenakan hiasan topeng berkepala singa dengan hiasan bulu merak yang mengembang ke atas seperti kipas berukuran besar. Beberapa penari lainnya bertopeng dan berkuda lumping yang semuanya lakilaki, biasanya mengenakan baju khas Jawa dan berkaos loreng (putih dengan strip horizontal berwarna merah). Tontonan tradisional ini bersifat humor (jenaka) yang mengandung sindiran atau plesetan terhadap situasi dan kondisi masyarakat.
5. Lenong
Lenong adalah jenis pertunjukan sandiwara yang berasal dari Betawi (Jakarta) yang dipentaskan dengan iringan gambang kromong. Dialognya menggunakan dialek Betawi yang diselingi dengan lawakan dan disisipi dengan adegan silat.
6. Topeng Banjet
Topeng banjet adalah sandiwara tradisional yang berasal dari Karawang (Jawa Barat). Topeng banjet juga terdapat di wilayah Bekasi dan Cisalak (Bogor). Di wilayah Parahiyangan, teater ini disebut Banjet saja. Iringan gamelan dan tarian topeng banjet mirip dengan irama gamelan Bali. Alat musik yang digunakan untuk mengiringi teater ini antara lain rebab leher panjang (tehian), kecrek, kendang, keromong, dan gong
7. RandaiRandai adalah jenis seni teater tradisi daerah Minangkabau. Penyajiannya dilakukan dengandialog yang disampaikan dengan dendang atau gurindam. Iringan musik dalam pertunjukan randai terdiri atas puput batang padi, talempong, gendang, dan rebana. Pertunjukannya dilakukan di arena dengan formasi penonton melingkar.
8. Mamanda
Mamanda adalah jenis teater khas daerah Kalimantan Selatan. Pertunjukannya dilakukan dengan busana yang mewah dan serba gemerlap, serta diringi dengan musik sederhana yang bersifat sugesti
9. Sanghyang
Sanghyang adalah teater yang berkembang di Bali yang disuguhkan dalam bentuk tarian yang bersifat religius. Pertunjukan sanghyang ini merupakan pertunjukan penolak bala atau wabah penyakit. Tarian Sanghyang dilakukan oleh dua orang anak perempuan yang belum balig. Sebelum menari, kedua anaktersebut diupacarai untuk memohon datangnya roh Dedari pada tubuh kedua anak tersebut. Upacaranya diiringi oleh paduan suara gending sanghyang.
10. Sendratari (Seni Drama dan Tari)
Sendratari adalah teater yang menggabungkan drama atau cerita yang disajikan dalam bentuk tarian tanpa dialog, diiringi oleh musik gamelan, dan menyajikan cerita lama atau cerita pewayangan. Contohnya, sendratari Jaka Tarub.
Sebutkan 3 contoh bentuk teater daerah setempat?
Teater hidup dan berkembang di tengah-tengah kehidupan manusia. Teater muncul di berbagai daerah dengan bentuk dan penampilan yang disesuaikan dengan pola, tata cara, adat istiadat, dan kekhasan daerah. Dari berbagai perbedaan penyajian, tiap daerah memiliki bentuk teater yang beraneka ragam.
2 . Teater Catur
Teater catur adalah teater yang bentuk penyajiannya lebih mengutamakan dialog (catur) yang hanya bisa dinikmati dengan indra pendengaran. Pendengar dituntut berimajinasi terhadap jalannya adegan dalam kisah tersebut. Contohnyaadalah sandiwara/dongeng radio atau dalam bentuk rekaman kaset (tape).
3. Teater Boneka
Teater boneka adalah bentuk teater yang menggunakan unsur tambahan dalam penyajiannya. Unsur tambahan ini berupa bentuk hasil karya yang disesuaikan dengan daerah setempat. Bentuknya bisa dua dimensi atau tiga dimensi yangterbuat dari kayu atau kulit atau bahan lain yang sesuai. Contohnya adalah boneka, wayang golek, dan wayang kulit. Dalam pertunjukannya, teater boneka biasa dimainkan oleh seorang dalang
Berikut ini beberapa contoh bentuk teater daerah setempat..
1. Teater Tutur Teater tutur adalah bentuk teater yang cara penyajiannya dituturkan/dilisankan/didongengkan oleh seorang penutur/pendongeng kepada orang banyak. Biasanya dongeng berupa kisah kepahlawanan (perjuangan), cerita asal usul daerah, wejangan, cerita religius (keagamaan), dan sebagainya. Teater ini berkembang pesat di daerah yang berumpun suku bangsa Melayu.2 . Teater Catur
Teater catur adalah teater yang bentuk penyajiannya lebih mengutamakan dialog (catur) yang hanya bisa dinikmati dengan indra pendengaran. Pendengar dituntut berimajinasi terhadap jalannya adegan dalam kisah tersebut. Contohnyaadalah sandiwara/dongeng radio atau dalam bentuk rekaman kaset (tape).
3. Teater Boneka
Teater boneka adalah bentuk teater yang menggunakan unsur tambahan dalam penyajiannya. Unsur tambahan ini berupa bentuk hasil karya yang disesuaikan dengan daerah setempat. Bentuknya bisa dua dimensi atau tiga dimensi yangterbuat dari kayu atau kulit atau bahan lain yang sesuai. Contohnya adalah boneka, wayang golek, dan wayang kulit. Dalam pertunjukannya, teater boneka biasa dimainkan oleh seorang dalang
Sebutkan 7 unsur penting dalam pementasan atau pertunjukan teater?
Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam pementasan atau pertunjukan teater yaitu sebagai berikut.
1. Tema
Tema adalah pikiran pokok yang mendasari kisah drama. Pikiran pokok tersebut dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi kisah yang seru dan menarik. Tema bisa diambil dari mana saja, bisa dari permasalahan kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, lingkungan sosial masyarakat, percintaan, lingkungan alam, penyimpangan sosial dan budaya, kriminalitas, politik, isu globalisasi dunia, dan sebagainya. Tema dapat dipersempit menjadi sebuah topik kemudian topik tersebut dikembangkan menjadi kisah dalam teater dengan dialogdialognya. Sementara itu, judul dapat diambil dari isi ceritanya.
2. Plot
Plot adalah rangkaian peristiwa atau jalan kisah dalam drama. Plot terdiri atas konflik yang berkembang secara bertahap, dari sederhana menjadi kompleks, klimaks, sampai penyelesaian. Adapun tahapan plot yaitu sebagai berikut.
a. Eksposisi
Perkenalan tokoh melalui adegan-adegan dan dialog yang mengantarkan
penonton pada keadaan yang nyata.
b. Konflik
Pada tahapan ini mulai ada kejadian atau peristiwa atau insiden yang
melibatkan tokoh dalam masalah.
c. Komplikasi
Insiden yang terjadi mulai berkembang dan menimbulkan konflikkonflik
semakin banyak, rumit, dan saling terkait, tetapi belum tampak adapemecahannya.
d. Klimaks
Berbagai konflik telah sampai pada puncaknya atau puncak ketegangan
bagi para penonton. Di sinilah konflik atau pertikaian antartokoh mencapai
puncaknya.
e. Penyelesaian
Tahap ini merupakan akhir penyelesaian konflik. Di sini, penentuan ceritanya
akan berakhir menyenangkan, mengharukan, tragis, atau menimbulkan sebuah
teka-teki bagi para penonton.
3. Penokohan
Penokohan dalam teater mencakup hal-hal yang berkaitan berikut.
a. Aspek Fisikologis
Aspek ini berkaitan dengan penamaan, pemeranan, dan keadaan fisik tokoh.
Keadaan fisik antara lain tinggi, pendek, warna rambut, rambut panjang ataupendek, gemuk, kurus, dan warna kulit.
b Aspek Sosiologis
Aspek ini berkaitan dengan keadaan sosial tokoh, yakni interaksi atau peransosial tokoh dengan tokoh lain.
c. Aspek Psikologis
Aspek ini berkaitan dengan karakter yaitu keseluruhan ciri-ciri jiwa atau kepribadian seorang tokoh. Jenis karakter dalam sebuah pementasan teater antara lain baik hati, keras, sombong, munafik, rendah diri, ramah, dan pemarah.
4. Dialog
Dialog adalah percakapan antartokoh (yang bersamaan dalam satu gerak atau adegan) untuk merangkai jalannya kisah. Dialog harus mendukung karakter tokoh, mengarahkan plot, dan mengungkap makna yang tersirat.
5. Bahasa
Bahasa merupakan bahan dasar naskah/skenario dalam wujud kata dan kalimat. Kata dan kalimat harus dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan secara komunikatif dan efektif.
6. Ide dan Pesan
Ide dan pesan dalam pertunjukan harus bisa dituliskan oleh penulis dan diimplementasikan di atas panggung oleh pemeran. Ide bisa didapat dengan cara merekayasa secara logis sehingga selain dapat menghibur, dapat juga menampilkan pesan moral melalui nilai-nilai pendidikan.
7. SettingSetting atau latar adalah keadaan tempat dan suasana terjadinya suatu adegan di panggung. Setting ini bisa mencakup tata panggung dan tata lampu.
1. Tema
Tema adalah pikiran pokok yang mendasari kisah drama. Pikiran pokok tersebut dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi kisah yang seru dan menarik. Tema bisa diambil dari mana saja, bisa dari permasalahan kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, lingkungan sosial masyarakat, percintaan, lingkungan alam, penyimpangan sosial dan budaya, kriminalitas, politik, isu globalisasi dunia, dan sebagainya. Tema dapat dipersempit menjadi sebuah topik kemudian topik tersebut dikembangkan menjadi kisah dalam teater dengan dialogdialognya. Sementara itu, judul dapat diambil dari isi ceritanya.
2. Plot
Plot adalah rangkaian peristiwa atau jalan kisah dalam drama. Plot terdiri atas konflik yang berkembang secara bertahap, dari sederhana menjadi kompleks, klimaks, sampai penyelesaian. Adapun tahapan plot yaitu sebagai berikut.
a. Eksposisi
Perkenalan tokoh melalui adegan-adegan dan dialog yang mengantarkan
penonton pada keadaan yang nyata.
b. Konflik
Pada tahapan ini mulai ada kejadian atau peristiwa atau insiden yang
melibatkan tokoh dalam masalah.
c. Komplikasi
Insiden yang terjadi mulai berkembang dan menimbulkan konflikkonflik
semakin banyak, rumit, dan saling terkait, tetapi belum tampak adapemecahannya.
d. Klimaks
Berbagai konflik telah sampai pada puncaknya atau puncak ketegangan
bagi para penonton. Di sinilah konflik atau pertikaian antartokoh mencapai
puncaknya.
e. Penyelesaian
Tahap ini merupakan akhir penyelesaian konflik. Di sini, penentuan ceritanya
akan berakhir menyenangkan, mengharukan, tragis, atau menimbulkan sebuah
teka-teki bagi para penonton.
3. Penokohan
Penokohan dalam teater mencakup hal-hal yang berkaitan berikut.
a. Aspek Fisikologis
Aspek ini berkaitan dengan penamaan, pemeranan, dan keadaan fisik tokoh.
Keadaan fisik antara lain tinggi, pendek, warna rambut, rambut panjang ataupendek, gemuk, kurus, dan warna kulit.
b Aspek Sosiologis
Aspek ini berkaitan dengan keadaan sosial tokoh, yakni interaksi atau peransosial tokoh dengan tokoh lain.
c. Aspek Psikologis
Aspek ini berkaitan dengan karakter yaitu keseluruhan ciri-ciri jiwa atau kepribadian seorang tokoh. Jenis karakter dalam sebuah pementasan teater antara lain baik hati, keras, sombong, munafik, rendah diri, ramah, dan pemarah.
4. Dialog
Dialog adalah percakapan antartokoh (yang bersamaan dalam satu gerak atau adegan) untuk merangkai jalannya kisah. Dialog harus mendukung karakter tokoh, mengarahkan plot, dan mengungkap makna yang tersirat.
5. Bahasa
Bahasa merupakan bahan dasar naskah/skenario dalam wujud kata dan kalimat. Kata dan kalimat harus dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan secara komunikatif dan efektif.
6. Ide dan Pesan
Ide dan pesan dalam pertunjukan harus bisa dituliskan oleh penulis dan diimplementasikan di atas panggung oleh pemeran. Ide bisa didapat dengan cara merekayasa secara logis sehingga selain dapat menghibur, dapat juga menampilkan pesan moral melalui nilai-nilai pendidikan.
7. SettingSetting atau latar adalah keadaan tempat dan suasana terjadinya suatu adegan di panggung. Setting ini bisa mencakup tata panggung dan tata lampu.
Apa makna seni teater dalam arti sempit dan dalam arti luas?
Dalam perkembangannya, teater memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
Dalam arti luas, teater adalah segala macam pertunjukan atau tontonan yang dipertunjukkan di depan khalayak ramai. Misalnya, wayang orang, lenong, ketoprak, ludruk, arja, randai, reog, dan sebagainya.
Dalam sejarah dunia, teater muncul sekitar abad ke-6 SM dari bangsa Yunani kuno yang telah mempunyai seni pertunjukan yang disebut drama. Pertunjukan drama berasal dari upacara keagamaan dalam bentuk pemujaan kepada Dewa Anggur bernama Dionysus. Teater pada zaman Yunani Kuno biasanya dipertunjukkan secara umum di sebuah tempat yang bernama theatron. Theatron merupakan bangunan khusus untuk pertunjukan drama, terbuka tanpa atap, dan dibangun di lereng-lereng bukit.
Jika dilihat dari definisinya, teater diartikan sebagai sebuah pertunjukan. Selain itu, teater juga memiliki arti sebuah organisasi yang berupa wadah untuk kumpulan orang-orang pecinta teater. Dengan demikian, secara umum istilah teater nusantara dapat diartikan sebagai berikut.
1. Seluruh pertunjukan yang berlangsung di sebuah tempat baik di luar maupun di dalam gedung dan disaksikan oleh orang banyak (penonton).
2. Arena pusat dari sebuah pertunjukan.
3. Panggung tempat pertunjukan.
4. Nama organisasi kelompok orang yang mencintai seni teater
- Teater diartikan sebagai gedung atau tempat pertunjukan (dikenal pada zaman Plato).
- Teater diartikan sebagai publik atau auditorium (dikenal pada zama
- Teater diartikan pula sebagai pertunjukan atau karangan yang dipentaskan. Teater bisa diartikan dengan dua cara, yaitu dalam arti sempit dan arti luas.
Dalam arti luas, teater adalah segala macam pertunjukan atau tontonan yang dipertunjukkan di depan khalayak ramai. Misalnya, wayang orang, lenong, ketoprak, ludruk, arja, randai, reog, dan sebagainya.
Dalam sejarah dunia, teater muncul sekitar abad ke-6 SM dari bangsa Yunani kuno yang telah mempunyai seni pertunjukan yang disebut drama. Pertunjukan drama berasal dari upacara keagamaan dalam bentuk pemujaan kepada Dewa Anggur bernama Dionysus. Teater pada zaman Yunani Kuno biasanya dipertunjukkan secara umum di sebuah tempat yang bernama theatron. Theatron merupakan bangunan khusus untuk pertunjukan drama, terbuka tanpa atap, dan dibangun di lereng-lereng bukit.
Jika dilihat dari definisinya, teater diartikan sebagai sebuah pertunjukan. Selain itu, teater juga memiliki arti sebuah organisasi yang berupa wadah untuk kumpulan orang-orang pecinta teater. Dengan demikian, secara umum istilah teater nusantara dapat diartikan sebagai berikut.
1. Seluruh pertunjukan yang berlangsung di sebuah tempat baik di luar maupun di dalam gedung dan disaksikan oleh orang banyak (penonton).
2. Arena pusat dari sebuah pertunjukan.
3. Panggung tempat pertunjukan.
4. Nama organisasi kelompok orang yang mencintai seni teater
Teknik dasar lompat jauh
Tujuan lompat jauh, yaitu melakukan lompatan dengan hasil semaksimal mungkin. Lompat jauh adalah gerakan berpindah tempat dari satu tempat ke tempat yang lain dengan satu kali tolakan ke depan sejauh-jauhnya. Pada lompat jauh terdapat beberapa gaya, yaitu gaya jongkok (gaya ortodock), dan gaya menggantung (gaya shepper). Pada materi ini, kalian hanya akan mempelajari lompat jauh gaya jongkok (gaya ortodock). Teknik dasar lompat jauh, antara lain sebagai berikut
Awalan
Gerakan lompat jauh dimulai dengan awalan atau ancangancang. Melakukan awalan atau ancang-ancang dengan lari secepatnya hingga melakukan tumpuan di balok lompat atau papan tumpuan. Pada waktu melakukan awalan tidak boleh menoleh, tetapi pikiran konsentrasi ke arah tolakan atau tumpuan
Tolakan atau Tumpuan
Gerakan tolakan atau tumpuan pada lompat jauh merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan lompat jauh. Oleh karena itu, agar mendapat hasil lompatan yang semaksimal mungkin, tolakan atau tumpuan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Cara melakukan tolakan atau tumpuan adalah sebagai berikut.
Setelah melakukan tumpuan dengan badan condong ke depan, kaki diayunkan ke depan untuk membantu berat badan ke atas disusul kaki tumpu juga diayunkan ke depan. Pada waktu melayang, lutut kedua kaki sedikit ditekuk seperti sikap jongkok. Pada saat posisi kaki diayunkan ke depan yang diikuti kedua tangan diayunkan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil lompatan semaksimal mungkin
Sikap Mendarat
Pelompat jauh saat mendarat, kedua kaki ditekuk posisi jongkok dengan tumit mendarat lebih dahulu. Berat badan didorong ke depan dan kedua lengan diluruskan ke depan. Cara pendaratanseperti ini diharapkan lompatan jauh jatuh ke belakang lagi
Awalan
Gerakan lompat jauh dimulai dengan awalan atau ancangancang. Melakukan awalan atau ancang-ancang dengan lari secepatnya hingga melakukan tumpuan di balok lompat atau papan tumpuan. Pada waktu melakukan awalan tidak boleh menoleh, tetapi pikiran konsentrasi ke arah tolakan atau tumpuan
Tolakan atau Tumpuan
Gerakan tolakan atau tumpuan pada lompat jauh merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan lompat jauh. Oleh karena itu, agar mendapat hasil lompatan yang semaksimal mungkin, tolakan atau tumpuan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Cara melakukan tolakan atau tumpuan adalah sebagai berikut.
- Tumpuan kaki pada balok lompat dilakukan dengan satu kaki, boleh kaki kanan atau kiri. Gunakan kaki yang paling kuat.
- Pada waktu kaki menumpu harus tepat di atas balok lompat diikuti badan condong ke depan disusul kaki yang lain diangkat ke arah depan atas dengan sudut tolakan antara 40o – 50o
Setelah melakukan tumpuan dengan badan condong ke depan, kaki diayunkan ke depan untuk membantu berat badan ke atas disusul kaki tumpu juga diayunkan ke depan. Pada waktu melayang, lutut kedua kaki sedikit ditekuk seperti sikap jongkok. Pada saat posisi kaki diayunkan ke depan yang diikuti kedua tangan diayunkan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil lompatan semaksimal mungkin
Sikap Mendarat
Pelompat jauh saat mendarat, kedua kaki ditekuk posisi jongkok dengan tumit mendarat lebih dahulu. Berat badan didorong ke depan dan kedua lengan diluruskan ke depan. Cara pendaratanseperti ini diharapkan lompatan jauh jatuh ke belakang lagi
Teknik-teknik dasar cara melakukan lari jarak pendek
Teknik Dasar Lari Jarak Pendek
Agar dapat mencatat waktu yang sekecil-kecilnya maka pelari cepat atau bagi pelari jarak pendek harus menguasai teknik dasar lari jarak pendek. Adapun teknik dasar lari jarak pendek sebagai berikut.a. Langkahkan kaki yang lebar dengan tolakan menggunakan ujung kaki.
b. Posisi tubuh condong ke depan dengan lengan tangan kanan ke arah dagu dan siku tangan ditekuk.
2. Langkah-Langkah Lari Jarak Pendek
Langkah-langkah lari jarak pendek adalah sebagai berikut.
a. Gerakan Start
Macam-macam start lari jarak pendek adalah sebagai berikut.
1) Start Pendek (Bunch Start)Kaki kiri di depan dan lutut kaki kanan diletakkan di sebelah kaki kiri sekitar satu kepal. Kedua tangan diletakkan di belakang garis start dengan jari-jari rapat danibu jari terpisah.
2) Start Menengah (Medium Start)
Kaki kiri di depan, lutut kaki kanan diletakkan di sebelah kanan tumit kaki kiri jaraknya sekitar satu kepal. Kedua tangan diletakkan diletakkan di belakang garis start dengan empat jari-jari rapat. Ibu jari terpisah.
3) Start Panjang (Long Start)
Kaki kiri diletakkan di depan lutut kaki kanan di belakang kaki kiri, jaraknya sekitar satu kepal. Kedua tangan diletakkan di belakang garis start dengan jari-jari rapat dan ibu jari terpisah
b. Sikap Tubuh Saat Berlari
Sikap tubuh saat berlari adalah sebagai berikut.
1) Sikap tubuh condong ke depan dengan tolakan kaki yang sekuat tenaga.
2) Langkah kaki yang lebar dengan lenggang tangan ke arah dagu.
3) Tubuh dalam keadaan rileks, pandangan mata ke depan.
4) Gerakan kaki dengan secepat-cepatnya
c. Sarana dan Peralatan dalam Lari Jarak Pendek
1) Lintasan Lari Jarak Pendek
Perlombaan lari jarak pendek dilakukan di lapangan yang dibuat lintasan atau ban. Lintasan atau ban perlombaan jumlahnya ada 8 buah. Lebar setiap lintasan berukuran 1,22 meter.
2) Peralatan
Alat yang digunakan dalam perlombaan lari jarak pendek, misalnya sepatu spikes, start block, tiang finish, stopwatch, dan bendera start atau pistol
Teknik Melakukan Lari Jarak Pendek
Pelaksanaan teknik lari jarak pendek yang benar adalah sebagai berikut.
- Gerakan awal, posisi tubuh berdiri di belakang garis start. Kemudian, lakukan sikap start jongkok.
- Selepas melakukan start jongkok, larilah dengan langkah lebar dan cepat. Pendaratan pada ujung telapak kaki dengan lutut dibengkokkan, tangan diayun ke depanterarah dagu dan badan condong ke depan.
- Setelah berlari kurang lebih berjarak 20 meter, langkah lari diperlebar dan kecepatan ditingkatkan sehingga memasuki garis finish
Cara melakukan pukulan drive,smes dan dropshot pada bulu tangkis
Pukulan Drive
Pukulan drive, yaitu jalannya bola mendatar cepat sehingga lawan akan kesulitan mengembalikan bola. Pukulan drive biasanya diarahkan ke arah samping kanan atau samping kiri lawan dan pukulan ini lebih banyak digunakan pada permainan ganda.'
Pukulan drive forehand cara melakukan sebagai berikut.
1) Sikap awal berdiri kangkang menghadap ke arah samping kanan.
2) Pukulan bola datar dengan ayunan tangan dari belakang ke arah depan.
Pukulan drive backhand cara melakukan sebagai berikut.
Pukulan smes, yaitu pukulan yang keras dan bola jatuh di daerah lapangan lawan.
Cara melakukan sebagai berikut
Pukulan dropshot, yaitu usaha memukul bola yang diarahkan ke area lapangan lawan dekat dengan net. Pukulan dropshot dapat dilakukan dari atas kepala ataupun dari bawah.
Cara melakukan sebagai berikut
Pukulan drive, yaitu jalannya bola mendatar cepat sehingga lawan akan kesulitan mengembalikan bola. Pukulan drive biasanya diarahkan ke arah samping kanan atau samping kiri lawan dan pukulan ini lebih banyak digunakan pada permainan ganda.'
Pukulan drive forehand cara melakukan sebagai berikut.
1) Sikap awal berdiri kangkang menghadap ke arah samping kanan.
2) Pukulan bola datar dengan ayunan tangan dari belakang ke arah depan.
Pukulan drive backhand cara melakukan sebagai berikut.
- Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu pandangan mata ke arah samping kanan dengan tubuh sedikit miring ke kanan.
- Bola yang datang ke arah kanan dari tubuh dipukul dengan ayunan raket dari belakang ke arah depan, diusahakanbola jalannya datar
Pukulan smes, yaitu pukulan yang keras dan bola jatuh di daerah lapangan lawan.
Cara melakukan sebagai berikut
- Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu tangan kanan memegang raket yang diletakkan di atas kepala bagian belakang.
- Bola yang melambung dari lawan dipukul secepatnya dengan mengayunkan raket dari atas ke depan bagian bawah.
Pukulan dropshot, yaitu usaha memukul bola yang diarahkan ke area lapangan lawan dekat dengan net. Pukulan dropshot dapat dilakukan dari atas kepala ataupun dari bawah.
Cara melakukan sebagai berikut
- Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu, tangan kanan memegang raket yang diletakkan di atas kepala.
- Bola dari lawan dalam ketinggian puncak dipukul dengan raket. Usahakan bola masuk ke lapangan lawan dekat dengan net.
Cara melakukan macam-macam pukulan lob pada bulu tangkis
Pukulan Lob
Pukulan lob dapat dilakukan dari atas kepala ataupun dari bawah. Menurut caranya, pukulan lob dapat dilakukan dengan forehand dan backhand.
1) Pukulan lob forehand overhead cara melakukan sebagai berikut.
a) Sikap awal berdiri tangan yang memegang raket diletakkan di atas kepala bagian belakang.
b) Arah datangnya bola dari atas dipukul dengan ayunan tangan dari belakang atas dipukulkan ke arah bola.
2) Pukulan lob backhand overhead cara melakukan sebagai berikut.
Pukulan lob dapat dilakukan dari atas kepala ataupun dari bawah. Menurut caranya, pukulan lob dapat dilakukan dengan forehand dan backhand.
1) Pukulan lob forehand overhead cara melakukan sebagai berikut.
a) Sikap awal berdiri tangan yang memegang raket diletakkan di atas kepala bagian belakang.
b) Arah datangnya bola dari atas dipukul dengan ayunan tangan dari belakang atas dipukulkan ke arah bola.
2) Pukulan lob backhand overhead cara melakukan sebagai berikut.
- Sikap awal berdiri kaki selebar bahu dengan tubuh sedikit miring.
- Raket dipegang diletakkan di sebelah kiri dari tubuh di bagian atas kepala
- Bola dipukul dengan cara raket diayun ke depan atas sehingga bola melambung ke arah lapangan bagian belakang lawan
- Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu dengan tangan kanan memegang raket.
- Bola yang datang dari arah lawan setelah turun dipukul dengan ayunan raket dari bawah ke depan atas. Usahakan bola melambung ke arah garis belakang daerah lapangan lawan
- Sikap awal berdiri kangkang tangan kanan memegang raket.
- Bola yang datang ke arah bagian kiri tubuh dipukul dengan ayunan raket dari bawah ke depan atas, bola diusahakan melambung ke arah lapangan lawan bagian belakang
Cara melakukan pukulan service pendek dan service tinggi pada permainan bulu tangkis
Pukulan dalam permainan bulu tangkis, antara lain sebagai berikut.
a. Servis
Pukulan servis, yaitu pukulan sajian bola pertama yang dilakukan pada awal permainan Servis merupakan pukulan untuk memperoleh nilai. Jika akan melakukan servis maka harus memahami tipe permainan lawan. Kalau lawan mempunyai tipe permainan keras, sebaiknya tidak melakukan servis tinggi. Seorang pemain bulu tangkis harus menguasai berbagai jenis pukulan servis.
Adapun jenis-jenis pukulan servis itu adalah sebagai berikut.
1) Servis Pendek (Short Service)
Servis pendek (short service) dapat dilakukan secara forehand ataupun backhand. Pukulan servis pendek diusahakan bola serendah mungkin dengan ketinggian net sehingga lawan akan mengalami kesulitan dalam mengembalikan bola
Cara melakukan servis pendek forehand sebagai berikut.
Servis ini dilakukan dengan pukulan yang keras dan bola diusahakan berjalan melambung tinggi kemudian bola sampai di garis bagian belakang. Servis tinggi juga dapat dilakukan secara forehand danbackhand.
Cara melakukan servis tinggi dengan pukulan forehand adalah sebagai berikut
a. Servis
Pukulan servis, yaitu pukulan sajian bola pertama yang dilakukan pada awal permainan Servis merupakan pukulan untuk memperoleh nilai. Jika akan melakukan servis maka harus memahami tipe permainan lawan. Kalau lawan mempunyai tipe permainan keras, sebaiknya tidak melakukan servis tinggi. Seorang pemain bulu tangkis harus menguasai berbagai jenis pukulan servis.
Adapun jenis-jenis pukulan servis itu adalah sebagai berikut.
1) Servis Pendek (Short Service)
Servis pendek (short service) dapat dilakukan secara forehand ataupun backhand. Pukulan servis pendek diusahakan bola serendah mungkin dengan ketinggian net sehingga lawan akan mengalami kesulitan dalam mengembalikan bola
Cara melakukan servis pendek forehand sebagai berikut.
- Sikap awal berdiri dengan sikap kaki kuda-kuda.
- Salah satu tangan memegang raket yang diletakkan di samping badan dan tangan yang lain melambungkan bola.
- Setelah bola dilambungkan, bola dipukul secara pelan-pelan dengan menggunakan pergelangan tangan diikuti berat badan digeser ke depan.
- Sikap awal berdiri badan condong ke depan dengan sikap kaki kuda-kuda.
- Salah satu tangan memegang raket yang diletakkan di depan badan di bawah pusat dan tangan yang lain memegang bola.
- Bola dilambungkan kemudian bola didorong dengan raket secara pelan-pelan diusahakan bola dekat dengan ketinggian net.
Servis ini dilakukan dengan pukulan yang keras dan bola diusahakan berjalan melambung tinggi kemudian bola sampai di garis bagian belakang. Servis tinggi juga dapat dilakukan secara forehand danbackhand.
Cara melakukan servis tinggi dengan pukulan forehand adalah sebagai berikut
- Sikap awal berdiri kaki kuda-kuda, salah satu tangan diletakkan di samping badan bagian belakangbawah dan tangan yang lain memegang bola.
- Bola dipukul melambung sekuat tenaga dengan ayunan raket dari belakang ke arah depan atas dan diusahakan melambung tinggi ke arah garis belakang.
- Sikap awal berdiri dengan posisi kaki kuda-kuda dan badan condong ke depan.
- Salah satu tangan memegang raket yang diletakkan di depan tubuh di bawah pusat dan tangan yang lain memegang bola.
- Bola dilambungkan kemudian dipukul dengan raket ke arah depan secara keras. Usahakan bola berjalan melambung ke arah lapangan bagian belakang.
Teknik memegang raket yang benar dalam bulu tangkis
Teknik Dasar Permainan Bulu Tangkis
Teknik memegang raket dalam bulu tangkis dapat dibedakan menjadi empat macam.
a. American Grip
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Tangan memegang raket di bagian ujung tangkai (handle) seperti memegang pukul kasur.
2) Ibu jari dan jari telunjuk menempel pada tangkai. Keuntungannya sebagai berikut.
1) Jenis pegangan American grip sangat efektif untuk melakukan pukulan smes bola di depan net.
2) Mudah untuk memukul bola-bola atas.
3) Pegangan American grip bagi pemukulan mudah mengarahkan bola, baik ke kanan maupun ke kiri.
Kelemahannya adalah pegangan American grip kurang efektif untuk melakukan pukulan backhand dan untuk bermain net yang bolanya berada di samping kanan dan kiri
b. Forehand Grip
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Raket dipegang dalam posisi miring.
2) Ibu jari dan jari telunjuk menempel pada tangkai raket yang sempit.
3) Pada waktu memegang raket tidak boleh diubah-ubah.
Keuntungannya sebagai berikut
1) Untuk melakukan pukulan backhand memerlukan kekuatan pergelangan tangan dan kekuatan sendi bahu.
2) Mengalami kesulitan dalam mengembalikan bola yang ada di depan net
c. Backhand Grip
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Memukul shuttlecock dengan pegangan ini dapat menghasilkan arah bola yang sulit diduga.
2) Bola yang dipukul dapat berjalan cepat dan keras.
Kelemahannya sebagai berikut.
d. Combination Grip
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Pegangan combination grip mudah mengubah tangkai raket menyesuaikan arah datangnya bola.
2) Pegangan ini campuran antara jenis pegangan forehand grip dan backhand grip.
Kelemahannya adalah pegangan combination grip sulit dicermati. Sebab pegangan raket combination grip mudah untuk melakukan pukulan bola yang datangnya kearah tubuhnya karena pegangan ini ibu jari mudah digeser.
Teknik memegang raket dalam bulu tangkis dapat dibedakan menjadi empat macam.
a. American Grip
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Tangan memegang raket di bagian ujung tangkai (handle) seperti memegang pukul kasur.
2) Ibu jari dan jari telunjuk menempel pada tangkai. Keuntungannya sebagai berikut.
1) Jenis pegangan American grip sangat efektif untuk melakukan pukulan smes bola di depan net.
2) Mudah untuk memukul bola-bola atas.
3) Pegangan American grip bagi pemukulan mudah mengarahkan bola, baik ke kanan maupun ke kiri.
Kelemahannya adalah pegangan American grip kurang efektif untuk melakukan pukulan backhand dan untuk bermain net yang bolanya berada di samping kanan dan kiri
b. Forehand Grip
Cara melakukan sebagai berikut.
1) Raket dipegang dalam posisi miring.
2) Ibu jari dan jari telunjuk menempel pada tangkai raket yang sempit.
3) Pada waktu memegang raket tidak boleh diubah-ubah.
Keuntungannya sebagai berikut
- Pegangan ini lebih mudah untuk melakukan pukulan bola di sebelah kanan dari tubuh sehingga bola akannmudah dipukul dengan pukulan forehand.
- Untuk melakukan pukulan forehand tidak perlu memutarn pegangan raket.
1) Untuk melakukan pukulan backhand memerlukan kekuatan pergelangan tangan dan kekuatan sendi bahu.
2) Mengalami kesulitan dalam mengembalikan bola yang ada di depan net
c. Backhand Grip
Cara melakukan sebagai berikut.
- Raket dipegang dalam posisi miring.
- Pada waktu memegang raket ibu jari berada di bagian belakang tangkai raket, sedangkan jari-jari tangan diletakkan di bagian depan
1) Memukul shuttlecock dengan pegangan ini dapat menghasilkan arah bola yang sulit diduga.
2) Bola yang dipukul dapat berjalan cepat dan keras.
Kelemahannya sebagai berikut.
- Dengan pegangan ini pemain akan mengalami kesulitan jika mengembali bola keras yang arahnya ke samping kanan badan.
- Pukulan bola keras dari lawan yang arahnya ke tubuh juga sulit untuk dikembalikan
d. Combination Grip
Cara melakukan sebagai berikut.
- Raket yang dipegang dalam posisi miring.
- Jari telunjuk diletakkan di bagian depan menghadap ke ujung raket, ibu jari memangkul di tangkai raket di sisi belakang dan jari-jari yang lain ditekuk di bawah tangkai raket.
1) Pegangan combination grip mudah mengubah tangkai raket menyesuaikan arah datangnya bola.
2) Pegangan ini campuran antara jenis pegangan forehand grip dan backhand grip.
Kelemahannya adalah pegangan combination grip sulit dicermati. Sebab pegangan raket combination grip mudah untuk melakukan pukulan bola yang datangnya kearah tubuhnya karena pegangan ini ibu jari mudah digeser.
Teknik-teknik dasar dalam permainan bola basket
Berikut ini akan dijelaskan tentang teknik-teknik dasar permainan bola basket sebagai berikut.
a. Teknik Dasar Melempar (Passing)
Sebelum melakukan gerakan teknik dasar melempar, kita harus memahami cara memegang bola terlebih dahulu.
Cara memegang bola sebagai berikut.
1) Kedua tangan memegang bola dengan jari-jari dan telapak tangan menempel pada bola.
2) Kedua telapak tangan diletakkan pada bola bagian samping bola.
3) Bola yang dipegang diletakkan di depan dada dengan siku tangan ditekuk ke arah samping
b. Teknik Dasar Melempar Bola dengan Dua Tangan di Depan Dada (Chest Pass)
Cara melakukan gerakan ini adalah sebagai berikut.
1) Bola dipegang dengan dua tangan diletakkan di depan dada dengan siku tangan ditekuk ke samping.
2) Posisi kaki dalam keadaan sejajar atau kuda-kuda.
3) Gerakan kedua tangan diluruskan sambil bola dilemparkan, kemudian berat badan bergeser ke depan
c. Teknik Melempar Bola Pantul (Bounce Pass)
Cara melakukan gerakan ini sebagai berikut.
1) Sikap tubuh berdiri dengan badang condong ke depan.
2) Gerakannya, bola didorong ke depan ke arah lantai agar bola memantul.
3) Pada waktu melempar bola diikuti posisi tubuh bergeser ke depan.
d. Teknik Melempar Bola dari Atas Kepala (Two Hand Over Head Pass)
Cara melakukan gerakan ini sebagai berikut.
1) Sikap tubuh berdiri sambil kedua tangan memegang bola yang diletakkan di atas kepala.
2) Gerakannya, kedua tangan didorong sambil dilepaskan.
3) Pada waktu mendorong diikuti gerakan lutut diangkat ke atas.
e. Teknik Melempar Bola dengan Satu Tangan
Teknik melempar bola dengan satu tangan dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
1) Teknik Operan Kaitan (Hook Pass)
Cara melakukannya adalah sebagai berikut
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
a) Sikap tubuh berdiri tegak dengan kaki kanan serong ke kanan.
b) Tangan kanan memegang bola yang dibawa dengan tangan kiri.
c) Ketika awalan, tangan kanan diangkat ke belakang, kemudian dilemparkan ke depan.
d) Pada waktu tangan kanan melemparkan bola, beratbadan geser ke kaki kiri.
Teknik Dasar Menggiring Bola (Dribbling)
Menggiring atau mendribel bola adalah gerakan memantul- mantulkan bola dengan satu tangan, baik tangan kanan maupun tangan kiri. Menggiring bola dapat dilakukan di tempat atau ke segala arah. Menggiring bola juga dilakukan dengan bola rendah, tinggi, ataupun campuran.
1) Menggiring Bola Rendah
Cara melakukannya sebagai berikut
Cara melakukannya sebagai berikut.
a) Sikap tubuh berdiri tegak sambil salah satu tangan menguasai bola.
b) Gerakannya, bola dipantul-pantulkan ke lantai.
c) Pada waktu bola memantul selalu berhubungan dengan tangan.
a. Teknik Dasar Melempar (Passing)
Sebelum melakukan gerakan teknik dasar melempar, kita harus memahami cara memegang bola terlebih dahulu.
Cara memegang bola sebagai berikut.
1) Kedua tangan memegang bola dengan jari-jari dan telapak tangan menempel pada bola.
2) Kedua telapak tangan diletakkan pada bola bagian samping bola.
3) Bola yang dipegang diletakkan di depan dada dengan siku tangan ditekuk ke arah samping
b. Teknik Dasar Melempar Bola dengan Dua Tangan di Depan Dada (Chest Pass)
Cara melakukan gerakan ini adalah sebagai berikut.
1) Bola dipegang dengan dua tangan diletakkan di depan dada dengan siku tangan ditekuk ke samping.
2) Posisi kaki dalam keadaan sejajar atau kuda-kuda.
3) Gerakan kedua tangan diluruskan sambil bola dilemparkan, kemudian berat badan bergeser ke depan
c. Teknik Melempar Bola Pantul (Bounce Pass)
Cara melakukan gerakan ini sebagai berikut.
1) Sikap tubuh berdiri dengan badang condong ke depan.
2) Gerakannya, bola didorong ke depan ke arah lantai agar bola memantul.
3) Pada waktu melempar bola diikuti posisi tubuh bergeser ke depan.
d. Teknik Melempar Bola dari Atas Kepala (Two Hand Over Head Pass)
Cara melakukan gerakan ini sebagai berikut.
1) Sikap tubuh berdiri sambil kedua tangan memegang bola yang diletakkan di atas kepala.
2) Gerakannya, kedua tangan didorong sambil dilepaskan.
3) Pada waktu mendorong diikuti gerakan lutut diangkat ke atas.
e. Teknik Melempar Bola dengan Satu Tangan
Teknik melempar bola dengan satu tangan dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
1) Teknik Operan Kaitan (Hook Pass)
Cara melakukannya adalah sebagai berikut
- Sikap tubuh berdiri dengan berat badan di kaki kanan dan kaki yang lain lurus ke depan.
- Tangan kanan memegang bola diletakkan di belakang sejajar bahu.
- Gerakannya, tangan diletakkan ke depan atas sambil bola dilepaskan, diikuti gerakan tubuh ke depan sehingga gerak badan berada di kaki kiri.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
a) Sikap tubuh berdiri tegak dengan kaki kanan serong ke kanan.
b) Tangan kanan memegang bola yang dibawa dengan tangan kiri.
c) Ketika awalan, tangan kanan diangkat ke belakang, kemudian dilemparkan ke depan.
d) Pada waktu tangan kanan melemparkan bola, beratbadan geser ke kaki kiri.
Teknik Dasar Menggiring Bola (Dribbling)
Menggiring atau mendribel bola adalah gerakan memantul- mantulkan bola dengan satu tangan, baik tangan kanan maupun tangan kiri. Menggiring bola dapat dilakukan di tempat atau ke segala arah. Menggiring bola juga dilakukan dengan bola rendah, tinggi, ataupun campuran.
1) Menggiring Bola Rendah
Cara melakukannya sebagai berikut
- Sikap tubuh berdiri dengan tubuh condong ke depan dengan satu tangan menguasai bola.
- Gerakannya, setiap langkah bola dipantulkan ke lantai. Bola ditekan dan diusahakan tidak memantulkan terlalu tinggi.
Cara melakukannya sebagai berikut.
a) Sikap tubuh berdiri tegak sambil salah satu tangan menguasai bola.
b) Gerakannya, bola dipantul-pantulkan ke lantai.
c) Pada waktu bola memantul selalu berhubungan dengan tangan.
Teknik sevis atas,servis bawah,pasing atas dan pasing bawah pada bola voli
Teknik Servis Bawah
Teknik servis bawah dilakukan dengan cara sebagai berikut
Teknik servis atas dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1) Sikap tubuh berdiri, salah satu tangan memegang bola.
2) Bola dilambungkan, kemudian bola dipukul dengan jari-jari secara rapat dan sekuat tenaga.
3) Pukulan bola diusahakan melewati di atas net.
4) Bola dapat dipukul dengan keras supaya membentuk atau bergelombang.
c. Teknik Passing
Teknik passing dilakukan dengan dua cara sebagai berikut.
1) Teknik passing bawah dengan cara sebagai berikut.
a) Sikap tubuh berdiri kangkang dengan lutut sedikit ditekuk.
b) Kedua tangan lurus ke depan dengan jari-jari tangan dikaitkan.
c) Pada waktu bola dipantulkan dengan lengan diikuti tubuh diangkat ke atas.
d) Pandangan mata mengikuti jalannya bola
2) Teknik passing atas dengan cara sebagai berikut
Teknik servis bawah dilakukan dengan cara sebagai berikut
- Sikap tubuh berdiri, kaki membentuk kuda-kuda dengan tubuh condong ke depan.
- Salah satu tangan memegang bola dan tangan yang lain digunakan untuk memukul bola dengan jari-jari tangan dalam keadaan mengepal
- Bola sedikit dilambungkan, kemudian bola dipukul di bagian bawah dengan ayunan tangan dari belakang ke depan.
Teknik servis atas dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1) Sikap tubuh berdiri, salah satu tangan memegang bola.
2) Bola dilambungkan, kemudian bola dipukul dengan jari-jari secara rapat dan sekuat tenaga.
3) Pukulan bola diusahakan melewati di atas net.
4) Bola dapat dipukul dengan keras supaya membentuk atau bergelombang.
c. Teknik Passing
Teknik passing dilakukan dengan dua cara sebagai berikut.
1) Teknik passing bawah dengan cara sebagai berikut.
a) Sikap tubuh berdiri kangkang dengan lutut sedikit ditekuk.
b) Kedua tangan lurus ke depan dengan jari-jari tangan dikaitkan.
c) Pada waktu bola dipantulkan dengan lengan diikuti tubuh diangkat ke atas.
d) Pandangan mata mengikuti jalannya bola
2) Teknik passing atas dengan cara sebagai berikut
- Sikap tubuh berdiri kangkang selebar bahu dengan tubuh sedikit direndahkan.
- Kedua tangan diangkat di atas kepala depan, tangan dalam keadaan sejajar dengan jari-jari tangan dikembangkan
- Pada waktu bola datang dipantulkan ke atas dengan ruas-ruas jari tangan sambil tubuh diangkat ke atas dan pandangan mata selalu ke arah bola
Variasi dan Kombinasi Teknik Dasar Sepak Bola
Variasi dan Kombinasi Teknik Dasar Sepak Bola
Teknik dasar sepak bola dapat dilakukan dengan berbagai macam variasi dan kombinasi sebagai berikut.
1) Teknik menendang bola dengan berpasangan.
Cara melakukannya sebagai berikut.
a) Posisi awal, dua orang anak berdiri berhadap-hadapan dengan jarak 8 meter.
b) Salah satu anak menguasai bola, kemudian, ditendang ke arah pasangannya.
c) Teknik ini dilakukan secara bergantian
2) Teknik menendang bola dengan pola segitiga.
Cara melakukannya sebagai berikut.
3) Teknik pola latihan game.
Cara melakukannya sebagai berikut.
a) Sikap awal, 3 – 4 anak berdiri melingkar.
b) Salah anak menguasai bola.
c) Anak yang lain berusaha merebut bola yang dikuasai temannya tadi.
d) Anak yang menguasai bola berusaha mempertahankan bola jangan sampai direbut.
e) Latihan ini dilakukan Sumber: Dokumen Penerbit secara kerja sama.
Mempraktikkan permainan sepak bola secara beregu.
Teknik dasar permainan sepak bola telah dipelajari.
Teknik dasar sepak bola dapat dilakukan dengan berbagai macam variasi dan kombinasi sebagai berikut.
1) Teknik menendang bola dengan berpasangan.
Cara melakukannya sebagai berikut.
a) Posisi awal, dua orang anak berdiri berhadap-hadapan dengan jarak 8 meter.
b) Salah satu anak menguasai bola, kemudian, ditendang ke arah pasangannya.
c) Teknik ini dilakukan secara bergantian
2) Teknik menendang bola dengan pola segitiga.
Cara melakukannya sebagai berikut.
- Posisi awal, tiga anak berdiri membentuk segitiga.
- Salah satu anak menguasai bola, kemudian bola ditendang ke teman yang lain secara bergantian dan berurutan
3) Teknik pola latihan game.
Cara melakukannya sebagai berikut.
a) Sikap awal, 3 – 4 anak berdiri melingkar.
b) Salah anak menguasai bola.
c) Anak yang lain berusaha merebut bola yang dikuasai temannya tadi.
d) Anak yang menguasai bola berusaha mempertahankan bola jangan sampai direbut.
e) Latihan ini dilakukan Sumber: Dokumen Penerbit secara kerja sama.
Mempraktikkan permainan sepak bola secara beregu.
Teknik dasar permainan sepak bola telah dipelajari.
- Membentuk dua regu yang akan melakukan permainan.
- Ketua regu melakukan suten atau undian, regu pemenang berkesempatan untuk memainkan bola pertama.
- Setiap pemain berkesempatan menerapkan teknik dasar yang telah dipelajarinya. Misalnya, menendang, menahan, menggiring, dan mengontrol bola
- Regu yang lebih banyak memasukkan bola ke gawang lawan dianggap menang.
- Agar dapat menang, permainan harus dilakukan dengan kerja sama yang baik.
- Permainan harus dilakukan dengan menjunjung tinggi sportivitas
Macam-macam teknik menendang bola
Teknik Menendang
Teknik menendang dalam permainan sepak bola ada beberapa macam sebagai berikut.
1) Teknik menendang bola dengan kaki bagian dalam sebagai berikut.''
a) Sikap awal berdiri menghadap ke arah bola.
b) Kaki tumpu diletakkan di samping bola dengan kedua tangan bergerak rileks untuk keseimbangan.
c) Kaki yang digunakan untuk menendang sedikit diputar ke dalam.
d) Pandangan mata ke arah bola, kaki yang digunakan menendang diayunkan ke depan.
e) Kaki bagian luar dikenakan pada bola, kemudian berat badan digeser ke depan.
Teknik menendang dalam permainan sepak bola ada beberapa macam sebagai berikut.
1) Teknik menendang bola dengan kaki bagian dalam sebagai berikut.''
- Sikap tubuh berdiri menghadap ke arah bola.
- Kaki tumpu diletakkan di samping bola dengan lutut sedikit ditekuk. Kedua tangan untuk keseimbangan ditekuk di samping badan.
- Kaki yang digunakan untuk menendang sedikit ditekuk dengan diputar ke arah keluar
- Kaki yang digunakan untuk menendang diayun dari belakang ke arah depan dengan sasaran bola di bagian samping.
- Setelah menendang, berat badan digeser ke kaki yang digunakan untuk menendang.'
- Sikap awal tubuh berdiri menghadap ke arah bola.
- Kaki tumpu diletakkan di samping bola dengan lutut sedikit ditekuk, kemudian tangan rileks untuk keseimbangan.
- Pergelangan kaki yang digunakan untuk menendang bola, ditekuk ke bawah dan pandangan mata tertuju pada bola yang akan ditendang.
- Pada waktu akan menendang, lutut kaki yang digunakan untuk menendang ditekuk menghadap ke depan dan diayun dari belakang ke arah bola, kemudian kaki disentuhkan pada bola bagian belakang.
- Setelah menendang, berat badan ke arah depan
a) Sikap awal berdiri menghadap ke arah bola.
b) Kaki tumpu diletakkan di samping bola dengan kedua tangan bergerak rileks untuk keseimbangan.
c) Kaki yang digunakan untuk menendang sedikit diputar ke dalam.
d) Pandangan mata ke arah bola, kaki yang digunakan menendang diayunkan ke depan.
e) Kaki bagian luar dikenakan pada bola, kemudian berat badan digeser ke depan.
Langganan:
Postingan (Atom)